Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Film "Trigger Warning", Berkesan atau Mudah Dilupakan?

24 Juni 2024   23:21 Diperbarui: 28 Juni 2024   16:43 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jessica Alba (kiri) sebagai Parker dan Tone Bell sebagai Spider di Trigger Warning | URSULA COYOTE/NETFLIX via Kompas

Jalan Cerita dan Penokohan
Cerita dari Trigger Warning tergolong kebanyakan. Sudah begitu banyak film laga yang memiliki rumus seperti ini. Dan sayangnya juga tidak ada unsur keterbaruan di sini.

Sedari awal penonton kurang diyakinkan dan dibuat simpatik dengan para karakter di sini. Hubungan Parker dan ayahnya kurang dikulik, sehingga penonton kurang bisa memahami alasan Parker ingin melakukan penyelidikan. Hubungan Parker dan kawan-kawannya juga nampak kurang dekat, terbukti ia tidak segera meminta bantuan ketika kondisinya sudah tak memungkinkan untuk bertarung sendirian.

Jika melihat materi promonya yang ingin menggabungkan cerita Rambo dan John Wick, maka film ini ingin menampilkan Parker sebagai sosok heroine yang bisa bertarung seorang diri. Sayangnya lagi-lagi penonton sulit diyakinkan dengan performa Jessica Alba sebagai jagoan wanita yang mematikan.

Susah untuk bersimpati dengan para karakter di film ini karena nampak kurang menyakinkan (sumber gambar: IMDb) 
Susah untuk bersimpati dengan para karakter di film ini karena nampak kurang menyakinkan (sumber gambar: IMDb) 


Hal yang sama juga dirasakan ketika melihat sosok lawannya, yakni keluarga senator. Mereka hanya seperti penjahat biasa, desain karakternya kurang unik, sehingga mudah dilupakan.

Konflik yang Intens dan Strategi Balas Dendam
Dalam film laga umumnya yang membuat menarik adalah konfliknya yang intens sehingga membuat penonton merasakan ketegangan. Penonton juga bisa dibuat kagum dengan strategi balas dendam yang menarik.

Sayangnya di film ini unsur ketegangan tidak didapat. Entah apa penyebabnya. Bisa jadi karena pace-nya yang lambat dan ceritanya yang relatif datar, juga kerja kamera dan  proses editing yang kurang mulus.

Interaksi Parker dan kawan-kawannya kurang hangat (sumber gambar: Rotten Tomatoes) 
Interaksi Parker dan kawan-kawannya kurang hangat (sumber gambar: Rotten Tomatoes) 


Koreografi Pertarungan
Dalam film The Raid dan The Matrix, hal yang memikat penonton adalah koreografi pertarungannya yang intens dan menarik. Penonton seperti bisa merasakan energi dari adegan laga tersebut. Hal yang sama juga bisa dirasakan ketika menyaksikan adegan kejar-kejaran di Mission Impossible atau Speed.

Kerja sama divisi kamera, penyutradaraan, editing, dan koreografi yang apik akan membuat adegan laga menjadi berkesan. Dan lagi-lagi itu tidak terlihat di Trigger Warning. Adegan laganya kurang meyakinkan dan beberapa nampak tidak logis.

Sinematografi, Desain Set, dan Penyutradaraan
Michael Bay sering menggunakan ledak-ledakan untuk menyemarakkan adegan laganya. Sementara film-film James Bond dan Mission Impossible kerap menyajikan adegan laga di tempat-tempat yang membuat penonton menahan nafas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun