Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mencoba Lagi Menulis Tiap Hari

28 Mei 2024   23:52 Diperbarui: 29 Mei 2024   00:13 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rasanya tak mudah mencoba kembali menulis tiap hari (sumber gambar: pexels/Vlada Karpovich) 


Sudah lebih dari setahun aku meninggalkan kebiasaan menulis setiap hari di Kompasiana. Awalnya aku merasa tak punya waktu untuk menulis saat itu. Lalu keesokan harinya, aku merasa sibuk dan tak punya gagasan. Esok harinya lagi aku merasa belum punya data cukup untuk membuat tulisan. Demikian seterusnya, hingga aku menanggalkan kebiasaan menulis setiap harinya. Tapi kini aku mulai belajar lagi untuk konsisten menulis.

Sebenarnya aku masih rajin menulis di blog pribadi. Di blog tersebut, aku juga menulis tiap hari. Sehingga tahun-tahun lalu aku menulis dua artikel setiap harinya. Pernah juga ada masa-masa aku menulis di tiga tempat setiap harinya. Entah bagaimana aku bisa produktif menulis saat itu. Aku yang sekarang jadi takjub dengan diriku pada masa lalu.

Memulai kebiasaan itu ternyata sulit. Ada kalanya aku merasa bingung dengan apa yang akan kutulis saat ini.

Masalah kedua soal waktu. Ada kalanya aku baru sempat menulis menjelang tidur. Itupun harus berkejaran dengan waktu yang mendekati tengah malam.

Tapi kemudian aku mencoba menikmati proses ini. Kubiarkan saja gagasan dan prosesnya mengalir.

Aku akan menulis apa saja yang melintas di benakku. Bisa  tentang film, buku, kucing, isu yang sedang hangat, atau cerita ke sana ke sini tanpa konsep seperti yang kubuat saat ini.

Dulu aku mematok satu tulisan minimal 500 kata. Belakangan kubiarkan saja tangan dan hatiku memutuskannya. Jika sudah merasa cukup dan lelah, maka sudahi saja. Namun, jika masih ada yang ingin kubagikan maka kubiarkan jemariku terus mengetik hingga aku merasa lega.

Ya, ada semacam kelegaan dan kepuasan setiap kali aku bisa memenuhi tekadku untuk konsisten menulis. Aku merayakan pencapaianku tiap hari dengan tersenyum lega.

Menulis memang bisa untuk mengungkapkan gagasan, menyalurkan perasaan, juga mencairkan ketegangan pikiran. Selama menulis, sel-sel otakku terus bekerja, hal ini bisa meminimalkan risiko demensia.

Aku mencoba terus menulis hingga ada kalanya aku merasa kering gagasan dan jemariku enggan kupaksakan untuk mengetik ini itu. Tapi untuk menciptakan kebiasaan maka perlu pengorbanan, bukan?!

Malam ini aku menulis tanpa gagasan. Kubiarkan jemariku mengetik apa saja yang ingin kusampaikan. Bukan sesuatu yang serius, hanya kata-kata yang ingin kuungkapkan tentang keinginanku menulis setiap harinya.

Aku tak tahu apakah aku bisa terus berkomitmen menulis setiap hari ke depannya. Sepertinya bisa, asal aku punya kemauan dan tekad. Aku harus rajin mengucapkan dan menanamkannya di benak, agar tekad itu tak tak mudah luntur dan aku tak lagi menyerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun