Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Merayakan Hari Kebangkitan Nasional di Muskitnas dengan Workshop Jamu

20 Mei 2024   21:25 Diperbarui: 20 Mei 2024   21:57 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada kotak obat suku Dayak di Muskitnas (dokpri) 

Oma kembar ini masih tangkas dan lincah padahal usianya sudah 75 tahun. Mereka rajin mengonsumsi jamu (dokpri) 
Oma kembar ini masih tangkas dan lincah padahal usianya sudah 75 tahun. Mereka rajin mengonsumsi jamu (dokpri) 

Sedangkan jamu komplet baik sakit tenggorokan, batuk, dan ketika mengalami gejala Covid. Namun jamu komplet juga bisa diminum untuk menjaga daya kekebalan tubuh. Jamu ini punya bahan yang banyak dari pekak atau bunga lawang, cengkeh, kapulaga, jahe, kayu manis, daun pandan, serai, dan gula merah. Rasanya enak dan hangat di tubuh. 

Jejak Kebangkitan Nasional dari Boedi Oetomo
Selepas acara workshop, aku berkeliling
museum. Ini kunjungan ke sekian di museum ini namun aku tidak pernah bosan. Ada banyak jejak kebangkitan nasional di sini,  seperti Ruang Memorial Boedi Oetomo yang menjadi saksi bisu terbentuknya organisasi modern pertama di Indonesia pada 20 Mei 1908. 

Kemudian juga ada lambang Boedi Oetomo, susunan kepengurusan, para ketua Boedi Oetomo, kongres, dan patung dada para pengurus Boedi Oetomo. Pendiri dan ketua Boedi Oetomo adalah Soetomo, sedangkan penggagasnya adalah dokter Wahidin Soedirohoesodo. 

Para mahasiswa Stovia dipimpin Soetomo mendirikan Boedi Oetomo (dokpri) 
Para mahasiswa Stovia dipimpin Soetomo mendirikan Boedi Oetomo (dokpri) 

Ruang koleksi Boedi Oetomo di Muskitnas (dokpri) 
Ruang koleksi Boedi Oetomo di Muskitnas (dokpri) 

Sedangkan nama Boedi Oetomo merupakan usulan dari Soeradji Tirtonegoro. Nama ini diambil dari ucapan Soetomo kepada dokter Wahidin, "Meniko satunggaling pedamelan ingkang sae, nilakaken budi ingkang utami."

Lantas seperti apakah kebangkitan nasional pada era sekarang? Apakah kita bisa meneruskan semangat dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dr Soetomo dan kawan-kawan untuk menjaga tingkah laku yang baik dan luhur?

Apakah kita bisa memanfaatkan sumber daya rempah-rempah dan pengetahuan nenek moyang kita sebagai negeri kaya rempah-rempah dengan menjadi pusat parfum dan jamu di tingkat dunia? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun