Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

John Travolta dan Aksinya sebagai Pimpinan Komplotan Perampok di Cash Out

17 Mei 2024   14:09 Diperbarui: 20 Mei 2024   00:34 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di awal film digambarkan perampokan mobil mewah oleh kawanan tersebut gagal (sumber gambar: Saban Films) 

Siapa yang tak mengenal John Travolta. Setelah Face/Off, nama John Travolta agak tenggelam, meskipun ia masih aktif di blantika perfilman Hollywood. Kini ia mencoba kembali peruntungannya dengan berperan sebagai pentolan kelompok perampok lewat film Cash Out yang tayang mulai hari ini (17/5) di jaringan bioskop tanah air. 

Cash Out berawal dari aksi dari kawanan yang dipimpin Mason Goddard (John Travolta) untuk mencuri mobil mewah dari seorang milyader. Namun aksi mereka gagal karena pengkhianatan yang dilakukan kekasih Mason, Amelia Deckard (Kristin Davis). 

John Travolta mencoba peruntungannya agar namanya kembali bersinar di Cash Out (sumber: Saban Films) 
John Travolta mencoba peruntungannya agar namanya kembali bersinar di Cash Out (sumber: Saban Films) 

Mereka berhasil kabur, tapi pengkhianatan Amelia tersebut membuat Mason terpuruk. Ia memilih pensiun dan mengasingkan diri. Adiknya, Shawn (Lukas Haas) yang ingin agar kakaknya kembali bersemangat kemudian merencanakan perampokan bersama kru lainnya. Tapi rencana tersebut tak matang hingga Mason terpaksa turun tangan. 

Cerita Heist yang Digarap Old Fashioned
Film heist atau film tentang perampokan termasuk salah satu tema cerita yang banyak difilmkan karena banyak peminatnya. Yang termasuk jajaran film heist unggulan di antaranya Ocean's Eleven, The Italian Job, Baby Driver, dan Logan Lucky. Film-film tersebut memiliki jalan cerita yang menarik, jajaran pemain yang oke, dan unsur kejutan yang menyenangkan. 

Lantas bagaimana dengan Cash Out?

Cash Out hanya memiliki John Travolta yang memiliki nama besar, meski belakangan ia lebih banyak muncul di film-film kelas B. Nama lainnya yang cukup populer di kalangan pecinta serial drama Sex and the City adalah Kristin Davis yang di sini berperan sebagai mantan kekasih tokoh utama. 

Sebenarnya tidak masalah jika sebuah film minim nama besar. Yang jadi problem apabila performa akting mereka buruk. Sayangnya di film ini hampir semua pemain berakting datar dan seperti hanya bermain-main dengan perannya. 

Beberapa pemain kurang menyakinkan sebagai perampok ulung atau lainnya (sumber gambar: Saban Films) 
Beberapa pemain kurang menyakinkan sebagai perampok ulung atau lainnya (sumber gambar: Saban Films) 

Tak nampak wajah yang begitu panik dan ketakutan dari para sandera dan manajer bank, tidak nampak sikap profesional dari komplotan yang menyebut diri mereka sebagai komplotan perampok terbaik, dan tidak ada wajah begitu marah dan frustasi ketika berjumpa kembali dengan sosok mantan kekasih yang mengkhianatinya. Ini jadi membingungkan, apakah mereka memang berakting buruk ataukah memang naskah cerita dan arahan sutradara yang membuat mereka seperti itu. 

Sutradara film ini adalah Ives yang merupakan nama samaran dari Randall Emmett. Ia memiliki jejak sebagai produser yang cukup banyak, namun baru dua kali menyutradarai film panjang. Cash Out adalah film panjang ketiganya. 

Penulis naskah Cash Out adalah Dipo Oseni dan Doug Richardson. Menilik filmografi Doug Richarson, yang pernah menulis naskah Die Hard 2, Money Train, dan Bad Boys, sebenarnya ia punya jejak rekam yang baik. Tapi entah kenapa naskah dalam Cash Out ini juga terasa main-main, datar, dan berantakan. 

Rasanya janggal melihat kawanan perampok ulung berlaku amatiran. Tak ada persiapan menggunakan penutup wajah, berlaku mencurigakan di dalam bank (yang seharusnya juga mengundang kecurigaan pihak keamanan bank), dan juga tak ada exit plan yang mumpuni. 

Gambar-gambarnya juga kurang wah. Musiknya dibuat terus memburu untuk memicu ketegangan, namun sayangnya gambarnya kurang mendukung sehingga atmosfer ketegangan jadi kurang terbangun. 

Cerita terasa old fashioned, klise, dengan beberapa unsur yang umum dijumpai di film-film perampokan bank. Mungkin hanya uang krypto saja di sini yang terasa kekinian. 

Sudah lama tak melihat Kristin Davis. Kali ini ia sebagai femme fatale (sumber gambar: Saban Films) 
Sudah lama tak melihat Kristin Davis. Kali ini ia sebagai femme fatale (sumber gambar: Saban Films) 

Meski demikian film ini masih enak ditonton dan menghibur. Tak banyak aksi, namun penonton masih bisa terpesona oleh gaya kalem dan santai si pentolan komplotan yang banyak akal. Bagian penyelesaiannya juga bikin nyengir. Ada kejutan yang menarik seperti yang umum dimiliki oleh film-film bertema heist. 

Di usianya yang 70 tahun, John Travolta berupaya membuktikan ia masih eksis di kancah perfilman. Namun sayangnya kariernya sebagai aktor laga gaek belum secermelang Sylvester Stallone, Pierce Brosnan, Liam Neeson, yang juga memasuki angka 70. Tapi siapa tahu ia berjodoh di film berikutnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun