Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Warung Ghoib, Warung Juga Jadi Latar Tempat Angker di Film Horor

29 Maret 2024   05:46 Diperbarui: 29 Maret 2024   06:02 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Rumah angker menjadi latar tempat favorit di film-film horor. Begitu banyak film Indonesia yang menggunakan rumah sebagai lokasi utama kejadian horor berlangsung seperti Pengabdi Setan, Rumah Gurita, Rumah Kaliurang, Hantu Rumah Ampera, Keluarga Tak Kasat Mata, dan masih banyak lagi. Tapi seiring zaman, lokasi tempat angker di film semakin beragam, dari sekolah, kantor, rumah sakit, hingga warung makan. Cerita warung angker bisa disaksikan di animasi horor berjudul Warung Ghoib.

Belum banyak film horor Indonesia yang menjadikan warung sebagai tempat kejadian para hantu beraksi. Pertemuan dengan warung angker sendiri beberapa kali disampaikan oleh warganet di platform X dan forum-forum yang mengupas kisah seram yang pernah dialami secara nyata.

Dalam forum dan cerita warganet, warung angker alias warung ghaib pernah ditemui di tempat-tempat sepi pada malam hari, misalnya di  sekitaran Alas Roban sebelum tahun 2000-an. Saat itu mereka melihat sendiri keberadaan warung tersebut seperti warung pinggir jalan biasa. 

Warung tersebut menjual minuman hangat seperti teh dan kopi serta makanan seperti gorengan. Namun itu hanya ilusi. Secara riil, warung tersebut tidak ada atau hanya berupa bangunan tua yang sudah bobrok. Pelayan dan pemiliknya juga sudah meninggal.

Terinspirasi dari cerita-cerita horor itulah kemudian hadir film animasi buatan Cerita Warga berjudul Warung Ghoib. Animasi ini berdurasi 13 menitan dengan kemasan yang ringan dan memiliki sisipan komedi.

Dalam kisah tersebut, Budi mengantar Mendi membeli HP secara bertemu langsung. Setelah melakukan transaksi jual beli, keduanya mampir di warung yang sepi saat itu sudah larut malam tapi warung masih buka. Penjaganya seorang perempuan cantik yang hanya membisu. Ketika kopi diminum, rasanya begitu pahit.

Ketika seorang warga setempat melihat keduanya, ia langsung mengajak pergi ke rumahnya. Ketika beristirahat di rumahnya, warga lokal itu bercerita bahwa warung itu sudah terbengkalai lama. Aslinya itu bangunan warung yang sudah bobrok karena pemiliknya meninggal karena dibunuh oleh salah satu pembelinya.

Tapi rupanya warung ghoib itu terus beroperasi. Korbannya ada lagi.

Animasi horor ini cukup menarik meski gambarnya masih terbilang sederhana dan pergerakannya masih agak kaku. Cara bertutur dalam film ini juga ringan dan penampakan hantunya juga dibuat tidak begitu seram.

Kalian bisa nonton videonya di YouTube atau di sini:


Hingga saat ini sudah lebih dari 100 video yang sudah dihasilkan oleh kanal Cerita Warga ini. Cerita seramnya sendiri beragam, dari kisah mistis di sekolah, bioskop berhantu, kereta ghoib dan sebagainya. Cerita warung angker juga bukan hanya Warung Ghoib, melainkan juga ada animasi horor lainnya berjudul Warung Misterius.

Lantas apa pesan film ini? Ehm apa ya, hati-hati saja jika makan di warung di tempat sepi pada tengah malam. Pastikan dulu warungnya betulan bukan warung ghaib hehehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun