Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Si Pintjang, Gambaran Penderitaan Anak-anak Korban Peperangan

26 Maret 2024   06:53 Diperbarui: 26 Maret 2024   06:55 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Si Pintjang disebut film anak-anak pertama di Indonesia (sumber gambar: Museum Penerangan) 

Mantan guru ini mendapatkan Satyalancana Kebudayaan pada tahun 2015. Ia dianggap sebagai perintis film anak-anak Indonesia.
Film Si Pintjang memang unik. Para pemeran anak-anak dalam film ini dalam kehidupan nyata ternyata juga anak-anak jalanan. Kotot mengumpulkan mereka dan kemudian melatihnya berakting. Hasilnya, akting mereka terasa lebih natural, meski memang ada bagian yang terasa kurang konsisten saat pemeran utama memerankan kondisi orang yang pincang.

Film ini sendiri juga disebut film anak-anak pertama di Indonesia yang ditayangkan di luar negeri. Film ini tayang di Festival Film Internasional Karlovy Vary di Cekoslowakia pada tahun 1952.

Si Pintjang merupakan film produksi PFN yang saat itu masih memiliki nama Perusahaan Film Negara. Kamera film Mitchell BNC yang merekam film Si Pintjang saat ini masih tersimpan dengan baik di Museum Penerangan. Kalian bisa melihatnya nanti di peringatan Hari Film Nasional pada 30 Maret mendatang di Museum Penerangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun