Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Titian Serambut Dibelah Tujuh, Film Religi dengan Nuansa Horornya Tabiat Manusia

24 Maret 2024   03:48 Diperbarui: 24 Maret 2024   06:40 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibrahim calon guru ngaji bertemu seorang musafir misterius (sumber gambar: MUBI) 


Chaerul Umam selain dikenal sebagai sutradara film komedi romantis juga dikenal sebagai sutradara film religi yang mumpuni. Ia pernah menggarap Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2, Nada dan Dakwah, juga Titian Serambut Dibelah Tujuh. Film Titian Serambut Dibelah Tujuh yang dirilis tahun 1982 berhasil mengangkat namanya.  Film ini merupakan karya puncaknya dengan mengantongi 10 nominasi pada Festival Film Indonesia tahun 1983 dan berhasil membawa pulang piala Citra untuk kategori penulis skenario terbaik. Tentang apakah Titian Serambut Dibelah Tujuh tersebut?

Film ini termasuk salah satu film religi yang masuk dalam daftar direkomendasikan. Naskah skenario film ini digarap oleh Asrul Sani dan dibintangi oleh El Manik, Rachmat Hidayat, Dewi Irawan, dan Ida Leman. Ini adalah film religi dengan tema yang serius dan berat pada masanya, serta masih relevan hingga saat ini.

Dikisahkan seorang guru mengaji bernama Ibrahim (El Manik) dengan semangat bersepeda menuju kampung di Tanjung Beringin. Dalam perjalanan ia berjumpa musafir tua misterius (Darussalam) yang menyebut warga kampung itu hidup seperti layang-layang putus.

Ibrahim terkejut ketika mendapati kelakuan warga di desa tersebut jauh dari kebaikan. Sekelompok warga asyik berjudi, mabuk-mabukkan, dan berzina. Bahkan guru agama yang dihormati, Pak Sulaiman (Rachmat Hidayat) tak sanggup mengubah moral mereka.

Situasi makin peluk ketika seorang gadis muda pendiam, Halimah (Dewi Irawan) hendak diperkosa. Alih-alih mendapat keadilan, si pelaku malah mengompori warga agar si gadis dipasung dengan dalih si gadis tersebut kurang waras. Ibrahim kemudian juga dituduh sebagai pelaku pemerkosaan Jamilah, istri seorang yang berkuasa di desa tersebut. Ia ketakutan.

Film ini mempertemukan El Manik dan Rachmat Hidayat (sumber gambar: IMDb) 
Film ini mempertemukan El Manik dan Rachmat Hidayat (sumber gambar: IMDb) 


Film Titian Serambut Dibelah Tujuh ibarat sebagai novel sastra yang lumayan berat dan puitis. Asrul Sani menggarap naskahnya dengan sungguh-sungguh dengan berbagai referensi, salah satunya kisah Nabi Yusuf. Ia sendiri sebelumnya membesut film ini pada tahun 1959 dengan dibintangi S. Effendi, A. Hadi, Tatik Maliyati,  dan Enny Rochaeni. Ya, film rilisan 1982 adalah remake, sementara film perdananya sulit ditemukan saat ini.

Ada banyak hal menarik terkait film ini sehingga masuk sebagai film religi yang patut ditonton hingga saat ini. Konflik yang ditemukan dalam film ini masih relevan, seperti tabiat warga yang sering melakukan tindakan maksiat sulit diubah dan pemimpin setempat yang tertekan dan seperti di bawah kendali mereka.

Karakter-karakter dalam film ini juga unik dan menarik disimak. Ada sosok musafir tua yang bukan orang biasa. Ia memberikan wejangan yang tepat sasaran ke tokoh utama dan pemimpin agama setempat, seperti hidup bagaikan layang-layang putus dan tak ada nahkoda.

Kemudian ada sosok guru ngaji dan pemimpin setempat, Haji Sulaiman, yang kesulitan mengubah tabiat warganya sehingga cenderung pura-pura tidak tahu. Ia diberi perumpamaan seperti punya mata tapi tidak melihat.

Kemudian ada suami istri kaya raya,  Harun dan Jamilah, yang punya pengaruh kuat di kampung tersebut. Masing-masing memiliki sosok idaman lainnya dari sesama jenis. Isu ini sesuatu yang berani ditonjolkan pada masa tahun 1959.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun