Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

The Book of Ikigai: Menikmati Hidup Mencintai Kehidupan

20 Maret 2024   20:06 Diperbarui: 20 Maret 2024   20:09 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada juga kelompok seniman musik yang tak peduli pertunjukkannya sepi penonton karena mereka menyukai situasi saat tampil (sumber: GKA Music Website) 

"Wujudkan kegembiraan dari melakukan hal-hal kecil, maka Anda juga dapat mengawali Ikigai Anda di pagi hari." - Ken Mogi

Kutipan dari The Book of Ikigai karya Ken Mogi ini kusimpan di aplikasi Rakata. Ini adalah salah satu dari sekian kutipan favorit yang ada dalam buku yang terdiri dari 10 bab ini. 

Apa itu Ikigai? Istilah ini populer belakangan ini terutama bagi mereka yang sedang berupaya meningkatkan kualitas diri dan kualitas kehidupannya. Istilah dari Jepang ini menyeruak di linimasa media sosial, di platform X dan media sosial lainnya. 

Ikigai berasal dari "iki" dan "gai" yang masing-masing berarti hidup dan alasan. Secara umum Ikigai bermakna kesenangan dan makna kehidupan. Ada juga yang menyederhanakannya sebagai misi hidup dan tujuan untuk hidup. 

Dalam buku yang diterbitkan oleh penerbit Noura yang merupakan bagian dari PT Mizan Publika ini Ken Mogi mengawali ceritanya dengan cerita restoran sushi di Jepang bernama Sukiyabashi Jiro yang dikelola oleh Jiro Ono. Restoran ini terpilih menjadi lokasi acara makan malam penyambutan Presiden Barrack Obama pada tahun 2014. 

Jiro Ono telah menghabiskan hampir seluruh umurnya untuk membuat sushi (sumber gambar: Rakuten Travel) 
Jiro Ono telah menghabiskan hampir seluruh umurnya untuk membuat sushi (sumber gambar: Rakuten Travel) 

Restoran yang menyajikan sushi ini terbilang kecil. Namun selama bertahun-tahun Ono menyiapkan sajian sushinya secara sungguh-sungguh dan penuh cinta. Ia memilih tiap bahan sushi dengan teliti, ia memerhatikan tiap ketebalan irisan bahan, kesegaran aroma, saus yang cocok, dan jenis ikan yang pas. Setiap sushinya lahir dari pengalaman, ketelitian, dan momen yang tepat. Sehingga setiap pengunjung akan mendapatkan sajian beragam sushi yang istimewa yang diorkestrasi secara tepat. 

Setiap hari Ono mengabdikan hidupnya untuk sushi. Sushi inilah ikigai-nya. 

Cerita-cerita lainnya kemudian dituturkan Ken Mogi secara mengalir membuat pembaca merasa terinspirasi. Tidak semuanya cerita yang berujung dengan kesuksesan dan popularitas. Namun beberapa cerita menyodorkan rasa cinta dan terima kasih kepada kehidupan dengan melakukan hal-hal yang dicintainya dengan penuh sungguh-sungguh. Berlatih sumo setiap pagi, mencari ikan terbaik pada dini hari, atau memainkan musik meski tanpa penonton, misalnya. 

Apakah cukup Ikigai berarti melakukan hal yang dicintai dengan penuh kesungguhan? Ada lima pilar Ikigai yang disampaikan oleh Ken Mogi. 

Ada juga kelompok seniman musik yang tak peduli pertunjukkannya sepi penonton karena mereka menyukai situasi saat tampil (sumber: GKA Music Website) 
Ada juga kelompok seniman musik yang tak peduli pertunjukkannya sepi penonton karena mereka menyukai situasi saat tampil (sumber: GKA Music Website) 

Kelima pilar tersebut adalah awali dengan hal yang kecil; bebaskan dirimu; keselarasan dan kesinambungan; kegembiraan dari hal-hal kecil; serta hadir di tempat dan waktu sekarang. Lantas apakah jika kita menjalani Ikigai maka kita akan serta-merta sukses? Belum tentu, karena kesuksesan bukan tujuan utama dari Ikigai. 

Buku ini tergolong ringan dan mudah untuk dipahami. Tak sampai sehari buku ini tuntas dibaca. Namun Ken Mogi tidak menggunakan cara yang umum digunakan oleh penulis buku-buku motivasi dan pengembangan diri, yaitu  tulisan yang runtut dan terstruktur dengan baik. 

Gaya penulisannya yang kurang terstruktur ini mungkin cocok bagi sebagian kalangan, namun bisa juga sebaliknya. Kalau buat aku sendiri hal ini tidak masalah, karena lewat berbagai cerita dari para tokoh yang ditampilkan dalam buku ini aku bisa menyesap inti sari dan pesan yang ingin disampaikan. 

Oh iya ada fitur bookmark dan highlight untuk menyimpan kutipan favorit. Fitur Rakata ini membantuku untuk menyimpan dan mengingat kembali kutipan dan isi yang penting dari buku ini. 

"Rahasia terbesar Ikigai adalah menerima diri sendiri,  apapun ciri-ciri unik yang mungkin kita miliki semenjak lahir. Jangan lupa untuk sedikit tertawa sembari mencarinya - hari ini dan setiap hari!" - Ken Mogi

Detail Buku:
Judul Buku: The Book of Ikigai
Penulis: Ken Mogi
Penerbit: Penerbit Noura
Skor: 4/5

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun