Ada dua lantai museum ini. Saat itu museum sedang lengang karena cuaca sedang berawan. Hal ini membuatku untuk menikmati setiap koleksi museum.
Total ada 887 artefak koleksi museum ini, namun hanya 529 artefak yang dipamerkan di lantai satu. Koleksi tersebut berupa visualisasi hutan dan kehutanan, hasil kekayaan hutan, hasil pengolahan hutan, peralatan kehutanan, sarana upacara bidang kehutanan, dan perjuangan pasukan wanara. Di lantai dua dipamerkan foto-foto dan informasi seputar kehutanan.
Yang menjadi koleksi masterpiece dan ikon Museum Kehutanan adalah pohon jati yang berusia 139 tahun. Pohon jati yang berasal dari Cepu ini tingginya 15 meter.
Di dekat pohon jati tersebut terdapat beberapa fosil kayu. Fosil ini diperkirakan berusia 10-15 ribu tahun dan ditemukan di bagian barat Rangkasbitung.Â
Ada juga bagian pohon jati yang berusia 336 tahun. Garis lingkar kambiumnya jika dihubungkan dengan berbagi peristiwa sejarah nasional dan sejarah kehutanan Indonesia ini menjadi sesuatu yang menarik.Â
Pohon jati ini seperti sosok yang menjadi saksi mata berbagai peristiwa sejarah. Pohon ini mati lalu ditebang pada tahun 1982.
Omong-omong tentang kayu jati rupanya jati berasal dari Burma, India, Thailand, dan Laos baru kemudian menyebar ke Jawa dan berbagai daerah di Indonesia. Jenis kayu jati juga beragam, Ada jati doreng, jari duri, dan jati gembol.
Kenapa koleksinya banyak tentang jati?
Rupanya ada alasan koleksi Museum Kehutanan didominasi tentang jati. Hal ini rupanya berkaitan dengan sejarah kehutanan di Indonesia. Dulu hutan di Jawa hanya dibedakan dua, hutan jati dan hutan alam rimba.