Koleksi kereta ini melengkapi yang ada di depan pintu masuk museum. Di sana ada juga  kereta yang ditujukan untuk hal khusus seperti kereta Presiden dan Wakil Presiden alias kereta luar biasa. Juga ada kereta poliklinik dan kereta yang mengangkut pejuang dan korban pertempuran.Â
Akhirnya kereta masuk terowongan. Eh di dalam terowongan ternyata tidak gelap, malah ada semacam diorama panorama. Ada persawahan, perbukitan, dan aneka satwa, yang biasa dijumpai saat kereta melintas.Â
Ada Bus Tingkat  dan Oplet
Setelah puas naik kereta, aku pun kemudian lanjut berkeliling. Ada berbagai bus, dari bus tingkat Jangkung Merah yang pernah melayani trayek Blok M-Salemba dari tahun 1968 sampai tahun 1982. Wah busnya masih nampak bagus. Aku jadi ingin naik. Di luar juga ada bus Damri tahun 1975 dan bus turis.Â
Lalu ada oplet seperti yang pernah muncul dalam serial Doel Anak Sekolah. Oplet sendiri pernah menjadi alat transportasi di Jakarta dari tahun 1935 hingga 1992. Juga dipamerkan mobil taksi dan lokomotif uap.Â
Dalam Hall Dingin Ber-AC dan Ada Mobil Listrik
Nah di dalam Hall, ruangannya dingin Ber-AC. Setelah berkeringat di luar, maka memasuki area ini terasa menyenangkan. Di dalamnya koleksi meliputi mobil listrik yang sayangnya terkesan seperti pameran promosi brand mobil tertentu.Â
Tak banyak isi koleksi di dalam ruangan. Yang menambah wawasan hanya tentang para pahlawan di bidang transportasi udara seperti Adisujipto, Soerjadi Suryadarma, Wiweko Soepono, B.J. Habibie, Nurtanio, dan Roesmin Noerjadin. Lalu juga ada sejarah dan istilah umum di transportasi udara.Â