Keris ini milik Raja Klungkung Ida Dewa Agung Jambe yang gugur ketika berperang melawan Belanda. Masih ada artefak lainnya yang belum kembali ke tanah air.
Koleksi Arca yang Membuatku Berangan tentang Candi Singhasari
Candi Singosari atau Candi Singhasari terletak di Kabupaten Singosari, Malang. Candi ini beberapa kali kukunjungi karena lokasinya tidak begitu jauh dari rumah. Kompleks candi peninggalan Kerajaan Singhasari ini lumayan terawat, dengan taman dan deretan arca yang sudah tak utuh di salah satu sisi halamannya.
Ketika menyaksikan arca-arca yang seharusnya menempati empat bilik candi, aku jadi membayangkan betapa megah dan detailnya Candi Singhasari. Cerita tentang Siwa dan Parwatinya jadi lengkap. Kenanganku tentang Candi Singhasari jadi berubah.
Arca Prajnaparamita adalah yang kali pertama pulang ke tanah air. Arca ini menggambarkan dewi yang sedang duduk di atas teratai. Arca Prajnaparamita ini melambangkan pengetahuan dan kebijaksanaan.
Berikutnya adalah arca Dewa Siwa sebagai Nandiswara. Kedua lengannya tak utuh sejak ditemukan. Namun detailnya masih nampak jelas, termasuk motif kain yang digunakan.
Arca Durga Mahisa memiliki cerita yang menarik. Durga istri Siwa digambarkan berhasil mengalahkan Mahisa, raksasa berwujud seekor lembu. Ia memiliki delapan tangan memegang senjata yang saat ditemukan beberapa di antaranya sudah tidak utuh. Di sebelahnya ada ashura.
Lalu ada perwujudan Siwa lainnya dalam sosok Mahakala. Sosoknya nampak mengerikan. Arca ini nampaknya sebagian besar masih utuh dan detailnya masih terlihat jelas.
Dan yang terakhir adalah dewa yang masih anak-anak yaitu Ganesha. Ia adalah putra Siwa dan Parwati. Ia membawa kapak, tasbih, dan mangkuk pengetahuan. Namun di sini sosoknya tidak hanya sebagai dewa pengetahuan, karena ia duduk di atas tengkorak.Â
Ornamennya juga kaya akan tengkorak. Ia rupanya juga mengemban misi khusus dari Durga untuk menaklukkan musuh para dewa sehingga posisi arcanya meski duduk tetap sigap.