Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Bedah Novel Kelir dan Prasa, dari Kritik Sastra hingga Baca Nukilan dengan Penjiwaan

11 November 2023   20:57 Diperbarui: 11 November 2023   21:05 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Devie membawakan isi bagian dari novel dengan dramatis (dokpri) 

Mas Yon bercerita  beberapa kali tidur dan berziarah di tempat keramat (dokpri) 
Mas Yon bercerita  beberapa kali tidur dan berziarah di tempat keramat (dokpri) 

Ia mengaku pernah tidur di tempat keramat. Tempat-tempat  keramat sendiri umumnya baru ada tahun 1970an dan sifatnya masal. Ini aneh dan unik karena kemudian Kejawen berkelindan dengan politik

Sunu kemudian menambahkan bahwa apa yang ada di balik novel Kelir itu adalah politik yang tidak beres di kalangan masyarakat, misal pembangunan makam Ki Lanang Alas. Makamnya tidak ada jenazahnya, namun kemudian dikukuhkan dengan ritual hanya demi legitimasi kekuasan. Temu agung dalam cerita ini menurutnya juga sarat kepentingan politik. Dan, ternyata sesuatu yang lumrah di masyarakat ketika budaya Kejawen kemudian berkelindan dengan politik seperti yang dikupas dalam novel ini. 

Wah kedua putri Yon Bayu datang untuk memberi dukungan ke ayahnya (dokpri) 
Wah kedua putri Yon Bayu datang untuk memberi dukungan ke ayahnya (dokpri) 

Bedah buku yang memberi banyak wawasan tentang budaya dan situasi di beberapa tempat di Indonesia. Sekitar pukul 17.00 WIB diskusi pun berakhir. Waktunya foto bareng dan nongkrong bareng Kompasianer sebelum bubar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun