Pada sesi ini diskusinya begitu hidup. Pak Sunu mengawali dengan bercerita tentang pengalamannya dalam budaya Nusantara seperti apresiasinya yang besar kepada majalah berbahasa Jawa, Penjebar Semangat yang masih eksis, tentang budaya ziarah dan budaya klenik meminta sesuatu di Gunung Kawi dan Gunung Kemukus, dan lainnya.
Ia kemudian memberikan kritik seperti bagian yang menjelaskan ajaran Padepokan Sabdo Sejati belum nampak di novel ini. Ia bertanya-tanya apa sebenarnya ajaran Ki Lanang Alas yang disebut dalam novel ini karena kurang tergali dalam cerita.Â
Ia menebak-nebak Gunung Candil di novel ini adalah plesetan dari Gunung Srandil di Banyumas. Ia kemudian menggarisbawahi kekurangan huruf 'k' dalam kata yang dobel konsonan 'k' seperti menampakkan, menggerakkan, dan sebagainya di dalam novel.Â
Setelah itu ia memberikan apresiasi yang besar kepada Yon Bayu. Ia merasa salut melihat novel yang kaya akan  riset budaya.
Waktunya Yon Bayu Bercerita
Setelah bedah Prasa, acara dilanjutkan dengan pertanggungjawaban Yon Bayu lalu sesi tanya jawab dengan dimoderatori oleh Nuyang Jaimee. Sesi Yon Bayu ini juga menarik karena ia seperti sedang bermonolog. Dari sesi ini peserta bedah buku juga mendapatkan informasi tentang latar pembuatan kedua novel dan isu yang disampaikan dalam kedua novel ini.
Menurut Yon Bayu, kebenaran ada kalanya begitu menakutkan, serupa kotak pandora. Apakah pelanggaran HAM masa lalu sebaiknya dilupakan dan dimaafkan saja? Operasi tanpa nama ini mengajak pembaca untuk melakukan perenungan.Â
Ada banyak isu yang disampaikan dalam novel ini, seperti alih fungsi hutan jadi ladang sawit. Padahal, hutan adalah rumah bagi banyak suku bangsa, lantas ke mana mereka harus pergi.Â
Tentang Kelir, ada kecenderungan lelaki Jawa ketika sudah menua maka pertarungan dalam gelanggang berikutnya adalah menemukan jati dirinya dengan menepi
Cerita tentang Kelir juga berisi riset dan hal yang ditemui selama ia tinggal dan bekerja di Lampung, Cilacap, Jakarta dan lainnya. Selain bergelut dalam berita politik, ia juga pernah berkutat dengan majalah misteri dari politik. Ini membuat hidupnya berwarna.