Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Bedah Novel Kelir dan Prasa, dari Kritik Sastra hingga Baca Nukilan dengan Penjiwaan

11 November 2023   20:57 Diperbarui: 11 November 2023   21:05 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wah kedua putri Yon Bayu datang untuk memberi dukungan ke ayahnya (dokpri) 

Para narasumber dan moderator acara (dokpri) 
Para narasumber dan moderator acara (dokpri) 

Karena belum membaca Prasa maka aku belum bisa membandingkan antara kedua novel Yon Bayu.  Namun dari nungkilan novel yang dibawakan, aku bisa merasakan baris-baris dalam novel Prasa terasa lebih puitis dibandingkan Kelir yang lugas.

Seperti sesi ketika mengulas Kelir, dua narasumber memberikan kritik Sastra dan saran terhadap isi novel. Keduanya adalah budayawan dan dosen FIB Universitas Indonesia Sunu Wasono dan kolomnis, penulis, sekaligus Kompasianer Isson Khairul. 

Masukan yang kurangkum dari dua narsum di antaranya isi novel Prasa kurang memberi ruang bagi para karakter di dalamnya untuk merenung dan memahami gejolak dalam dirinya. Sisi psikis dan sisi manusiawi para tokoh belum banyak digali. Jika kedua hal tersebut dieksplorasi maka pembaca akan lebih masuk ke dalam cerita. 

Pak Sunu yang seorang akademisi dan budayawan memberikan kritik sastra (dokpri) 
Pak Sunu yang seorang akademisi dan budayawan memberikan kritik sastra (dokpri) 

Masukan lainnya yaitu tokoh utama dalam novel Prasa adalah perempuan. Namun, vibe dalam Prasa itu belum terasa perempuan, dialognya masih seperti laki-laki. Mungkin hal ini dikarenakan penulisnya yang memang pria, kelakar narsum.

Tentang Kelir alias Layar atau Panggung
Sebelumnya di sesi awal juga ada pembacaan nukilan naskah Kelir. Naskah Kelir dibacakan oleh Retno Budiningsih baru dilanjutkan sesi kritik Sastra dan masukan narasumber. 

Saat itu aku datang agak terlambat. Peserta acara bedah buku sudah ramai, kursi-kursi hampir penuh. Peserta sebagian adalah Kompasianer. Lainnya adalah pengunjung umum. 

Standing banner yang dipajang di pintu masuk acara (dokpri) 
Standing banner yang dipajang di pintu masuk acara (dokpri) 

Ada banyak Kompasianer yang datang (dokpri) 
Ada banyak Kompasianer yang datang (dokpri) 

Kulihat ada sosok-sosok Kompasianer yang kukenal dari Pak Thamrin Dahlan, mba Muthiah, Sukma Tom, Buncha, Fenni Bungsu dan kakaknya mba Emma, Etha, mba Dian Woro, Pak Agung, Pak Rushan, Yos Mo, mba Denik, Pak Sutiono, mas Tahap, bang Horas, Topik Irawan, dan masih banyak lagi. Para Kompasianer tergantung dalam komunitas Click, Kopaja71, Pulpen, dan Cerpen Sastra yang berkolaborasi mendukung penyelenggaraan acara ini. Mereka semua nampak antusias mengikuti acara hingga berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun