"Apakah suatu ketika air akan bernilai sama dengan emas, atau malah jauh lebih berharga?"
Gelaran Japanese Film Festival (JFF) kembali dihelat sejak Kamis (2/11) hingga Minggu (5/11) di CGV Grand Indonesia. Kali ini ada 12 film yang dihadirkan, dari anime hingga live action, dari drama komedi hingga misteri thriller. Tahun ini aku hanya menonton satu anime berjudul Gold Kingdom and Water Kingdom.Â
Ceritanya berpusat pada perseteruan dua negara yang bertetangga, antara Alhamit dan Baikari. Untuk menjaga perdamaian, setiap kurun waktu tertentu, keduanya bersepakat untuk menikahkan puteri tercantik dari negara Alhamit dengan pria terbijaksana dari negara Baikari.Â
Kali ini Sara, puteri Kerajaan Alhamit yang dipilih untuk menikah dengan pria negara tetangga. Ia agak merasa rendah diri karena ia tak secantik para saudarinya. Namun neneknya menyemangatinya karena ia dikenal sebagai gadis yang baik hati.Â
Rupanya pengantin perempuan yang dikirimkan ke pengantin pria bernama Naranbayar adalah seekor kucing yang lucu. Sedangkan pengantin pria yang datang ke rumah Sara adalah seekor anjing yang pintar. Keduanya sama-sama terkejut. Lewat sebuah peristiwa, keduanya kemudian bertemu dan berpura-pura menjadi pasangan suami isteri demi mencegah peperangan. Apakah rahasia mereka bakal terkuak?Â
Cerita Ringan dengan Bungkus Kekayaan Alam
Cerita anime ini diangkat dari serial anime berjudul Kin no Kuni Mizu no Kun karya Nao Iwamoto yang dipublikasikan pada Oktober 2014 hingga April 2016. Manga ini kemudian diangkat ke layar lebar oleh Studio Madhouse dengan dibesut oleh Kotono Watanabe dan naskahnya ditangani oleh Fumi Tsubota.Â
Selinta film anime ini mirip-mirip dengan cerita Romeo dan Juliet dengan masalah utama adalah kecemburuan terhadap sumber daya yang dimiliki  negara tetangga. Kerajaan Baikari iri kepada Alhamit yang dikenal sebagai negara kaya raya meskipun negara mereka begitu hijau dan subur. Sedangkan Kerajaan Alhamit meskipun kaya akan emas, namun negara mereka tandus dan mereka kesulitan dengan air, sehingga penduduknya banyak yang terpaksa mengonsumsi anggur karena kesulitan air.Â
Ceritanya sebenarnya ringan dan klise. Namun untunglah naskah ini dikemas dengan baik sehingga tak terkesan membosankan. Isu tentang kelangkaan sumber daya air di Alhamit mendapat sorotan utama sehingga ceritanya lebih berbobot. Beberapa bagian cerita mampu mengundang tawa penonton, apalagi ketika tirai kereta pengantin disingkap dan isinya hanya seekor anak kucing menggemaskan.Â
Tidak perlu berkerut-kerut ketika menonton anime ini karena ceritanya sederhana dan penutupnya juga mudah diprediksikan. Kualitas visual anime ini lumayan bagus meski tidak begitu wah jika dibandingkan dengan anime-anime lainnya yang rilis belakangan ini. Palet warnanya sendiri nyaman di mata dan grafisnya cukup kaya akan detail.Â
Ya, selama hampir dua jam penonton Gold Kingdom and Water Kingdom akan merasa terhibur dengan kisah cinta antara Sara dan Naranbayar dengan segala konfliknya. Film ini akan diputar ulang pada hari ini, gelaran JFF juga akan ditutup pada malam ini. Yuk segera ke Japanese Film Festival karena event ini hanya setahun sekali dan sayang dilewatkan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI