Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Leganya Film Ngidam Sudah Tayang

30 Oktober 2023   14:53 Diperbarui: 30 Oktober 2023   14:55 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari itu, Kamis (26/10) sejak siang perasaanku kacau balau. Perasaanku bercampur baru antara grogi dan hepi. Akhirnya film pendek kami berjudul Ngidam tayang perdana di Jakarta Film Week 2023. Aku tak sabar melihat respon penonton, apakah responnya senang atau kecewa.

Akhirnya aku tiba juga di Grand Indonesia. Di sana sudah menunggu Pak Sutiono, mba Hida, dan kawan-kawan lainnya. Kulihat antrian tiket on the spot masihlah panjang. Wah tahun ini animo masyarakat akan festival film ini memang begitu tinggi. Mereka rela antri sejak beberapa jam sebelumnya demi mendapatkan tiket film yang ingin ditonton.

Pak Sutiono bercerita ia sudah berangkat pukul 13.00 dari rumahnya. Ia mengantri sejak pukul 14.30, padahal film baru tayang sekitar pukul 16.55 WIB. Duh aku jadi terharu dengan perjuangan kawan-kawan.

Film Ngidam akhirnya diputar. Pada pemutaran perdana, Ngidam dapat giliran ketiga alias terakhir di antara film-film yang meraih Jakarta Film Fund 2023. Rasanya aneh melihat film buatan kami tampil di layar lebar. Perasaan campur aduk, antara lega dan perasaan kurang puas akan beberapa hal. Kuperhatikan penonton ada yang tertawa juga bertepuk tangan di bagian mid credit scene-nya.

Nah bagian menegangkan adalah sesi tanya jawab. Untunglah pertanyaannya bisa kujawab dengan lancar. Kami kemudian berfoto-foto dengan para cast, kru, dan juga para Komiker yang hadir.

Foto bareng bersama para cast, kru, dan Komiker (dok.KOMiK) 
Foto bareng bersama para cast, kru, dan Komiker (dok.KOMiK) 


Namun itu baru langkah pertama. Masih ada langkah kedua yaitu pemutaran di Teater Asrul Sani, Kineforum, Taman Ismail Marzuki. Ruang studionya bangkunya lebih sedikit daripada di CGv Grand Indonesia, tapi jadi terasa lebih intim.

Sesi tanya jawab di sini lumayan panjang. Kata Linda berlangsung sekitar 45 menitan. Pertanyaan beragam dari hal sederhana seperti cara memilih pemeran, cara menekan bujet, hingga kendala selama proses syuting dan mengemas ide. Lagi-lagi aku bernafas lega, sesi tanya jawab ini berhasil kulalui dengan lancar.

Nah lagi-lagi yang membuatku hepi adalah apresiasi penonton. Aku senang ada beberapa Komiker yang niat datang jauh untuk menonton secara offline. Aku merasa mendapatkan support. Kemudian juga ada teman kuliah yang datang bersama keluarganya. Wah senangnya, jadi sekalian bereuni.

Lalu ada seorang penonton bernama Muhammad   Fathur Rizki yang menghampiri aku dan Linda lalu bercerita ia merasa senang ada film tentang kuliner Betawi. Ia rupanya berasal dari keluarga Betawi yang masih kukuh mempertahankan tradisi.

Tiap Jumat malam mereka semua berkumpul di rumah nenek, lalu menyantap berbagai aneka masakan Betawi. Ia memberitahu masakan unik yang disebut bekasem, seperti campuran sayur asam dan bahan-bahan yang gurih. Ia kemudian menyebutkan ada jajanan namanya pencok dan dadar gulung yang isinya sayuran dan daging. Masih banyak makanan Betawi yang mulai langka, bahkan orang Betawi sendiri sudah tak tahu bentuknya, ceritanya.

Semoga kami bisa membuat lagi karya film tahun mendatang (sumber gambar: IGS Achmad Humaidy) 
Semoga kami bisa membuat lagi karya film tahun mendatang (sumber gambar: IGS Achmad Humaidy) 


Ketika kemudian film Ngidam bisa ditonton di platform Vidio, kusebarkan informasinya ke teman-teman, keluarga, dan juga para pihak yang membantu proses pembuatan Ngidam. Ada yang memuji namun juga ada yang memberi saran evaluatif. Tak apa-apa saran tersebut akan membuat kami nantinya bisa berproses lebih baik.

Wahhhh leganya. Setelah acara penutupan semalam, aku merasa lega. Inginnya masih bermalasan di kamar. Rasanya tiga bulan yang panjang dalam memproduksi film  telah terbayar, kini perlu rehat sejak, sebelum lanjut beraktivitas.

Terima kasih Komiker dan Kompasianer atas dukungan kepada film Ngidam. Terima kasih juga kepada kawan-kawan dan seluruh pihak yang membantu proses pembuatan film Ngidam.

Legaaa.... zZzzzzz...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun