Tiap Jumat malam mereka semua berkumpul di rumah nenek, lalu menyantap berbagai aneka masakan Betawi. Ia memberitahu masakan unik yang disebut bekasem, seperti campuran sayur asam dan bahan-bahan yang gurih. Ia kemudian menyebutkan ada jajanan namanya pencok dan dadar gulung yang isinya sayuran dan daging. Masih banyak makanan Betawi yang mulai langka, bahkan orang Betawi sendiri sudah tak tahu bentuknya, ceritanya.
Ketika kemudian film Ngidam bisa ditonton di platform Vidio, kusebarkan informasinya ke teman-teman, keluarga, dan juga para pihak yang membantu proses pembuatan Ngidam. Ada yang memuji namun juga ada yang memberi saran evaluatif. Tak apa-apa saran tersebut akan membuat kami nantinya bisa berproses lebih baik.
Wahhhh leganya. Setelah acara penutupan semalam, aku merasa lega. Inginnya masih bermalasan di kamar. Rasanya tiga bulan yang panjang dalam memproduksi film  telah terbayar, kini perlu rehat sejak, sebelum lanjut beraktivitas.
Terima kasih Komiker dan Kompasianer atas dukungan kepada film Ngidam. Terima kasih juga kepada kawan-kawan dan seluruh pihak yang membantu proses pembuatan film Ngidam.
Legaaa.... zZzzzzz...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H