Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Konser The Corrs, Paling Berkesan pada Nomor Instrumentalia

19 Oktober 2023   23:39 Diperbarui: 20 Oktober 2023   12:27 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Corrs. (Tangkapan layar Instagram.com/thecorrs via Kompas.com)

Ketika satu per satu personel The Corrs memasuki panggung, para penonton langsung bersorak. Andrea Corr si vokalis, Caroline Corr si drummer, Sharon Corr si violis, Jim Corr si pianis, dan dua pemain tambahan telah siap memberikan penampilan istimewa mereka. Tak lama mengalir tembang hits mereka, Only When I Sleep. Sorak-sorai penonton pun bergemuruh. 

Rabu malam (18/10) memang momen yang istimewa bagi penggemar The Corrs. Pasalnya ini kali kedua band kakak beradik asal Irlandia ini menggelar konser di Jakarta. Kedatangan mereka pertama berlangsung 22 tahun silam. 

Alhasil penggemar mereka bertambah generasi, dari para remaja, kaum dewasa, orangtua yang membawa anaknya, dan beberapa di antaranya kakek nenek. Mereka disatukan dengan kegemaran yang sama, sama-sama menyukai lagu-lagu The Corrs. 

Andrea dan saudara saudarinya tampil prima di atas panggung (sumber gambar: IDN Times) 
Andrea dan saudara saudarinya tampil prima di atas panggung (sumber gambar: IDN Times) 

Sejak pukul 19.00 gerbang masuk Ancol disesaki kendaraan. Semakin menuju lokasi konser di Beach City International Stadium, kendaraan semakin padat. Kepadatan semakin berlipat setelah pukul 20.00, mendekati penampilan The Corrs yang dijadwalkan pukul 21.00. 

Banyak yang memilih datang mepet karena tak kenal dengan band pembukanya, termasuk aku. Band pembuka The Corss adalah Germein, yang personelnya seperti The Corrs yaitu kakak beradik. 

Alhasil antrean masuk pun mengular. Tapi untunglah penonton tak dibiarkan tak terlalu lama menunggu di luar. Ada yang sampai berlarian menuju tempat konser yang bersifat indoor agar tak ketinggalan penampilan sang idola. 

Antrian masuknya mengular membuatku cemas telat menyaksikan konser (Dokumentasi pribadi) 
Antrian masuknya mengular membuatku cemas telat menyaksikan konser (Dokumentasi pribadi) 

Dan, mereka tak kecewa karena penampilan kakak beradik Corr ini sungguh mengesankan. Andrea Corr tampil lincah di panggung. Kadang-kadang ia tampil anggun, ada kalanya ia ikut berjingkrak riang dan melepas alas kakinya. 

Ia nampak nyaman dan menikmati penampilannya. Kualitas suaranya juga tetap merdu dan stabil. Ada kalanya ia mengucapkan "Terima kasih" yang mendapatkan respon meriah dari penonton. 

Sharon juga tak lagi diragukan kepiawaiannya bermain-main dengan senar biola. Demikian juga dengan Caroline yang mantap menggebuk drum. Jim juga nampak santai bermain keyboard, ada kalanya juga memainkan gitar. 

Semua penonton nampak menikmati penampilan The Corrs. Sambutan hangat diberikan ketika Sharon dan Caroline bernyanyi, menunjukkan suara mereka yang tak kalah merdunya dan harmonisasi vokal mereka. Keduanya membawakan The Frontiers yang lembut. 

Para penonton tak sungkan untuk ikut bernyanyi atau memberikan respon yang bergemuruh sehingga bagian penonton duduk seakan bergoyang-goyang. Banyak penonton mengenakan kasus The Corrs, ada penonton yang membawa spanduk, juga ada yang berteriak kencang, "Andrea, I love you!"

Para personel nampaknya menjaga stamina mereka dengan baik. Lagu-lagu mulus dibawakan, baik dalam versi akustik maupun versi full band. Lagu-lagu hits dibawakan Andrea dengan manis seperti Don't Say You Love Me, Queen of Hollywood, So Young, dan I Never Loved You Anyway. Ia nampak centil ketika membawakan What Can I Do. 

Namun sambutan paling hangat dan meriah ketika mereka membawakan Radio dalam versi full band, bukan versi akustik. Ini adalah lagu hits mereka yang paling mengangkat nama mereka. 

Aku menikmati penampilan mereka, meski agak kecewa karena layarnya agak kurang besar. Aku hanya dapat tiket middle bronze sehingga berasa di posisi belakang. Panggung hanya samar-samar di mata. Namun kualitas sound-nya bagus sehingga penonton paling belakang juga dapat mendengarnya dengan jelas. 

Panggung samar-samar dari posisi middle bronze (Dokumentasi pribadi) 
Panggung samar-samar dari posisi middle bronze (Dokumentasi pribadi) 

Ketika mendengar tembang Radio aku merasa terharu. Seketika emosi dan kenangan masa-masa lagu itu dirilis pun hadir. Namun jika disuruh memilih bagian terbaik dari penampilan the Corrs adalah ketika membawakan semua nomor instrumentalia, seperti Erin Shore dan Carroroe Jig. Lagu ini kental dengan nuansa Irlandia.

Andrea piawai memainkan tin whistle, seruling khas Irlandia. Bermain seruling tak mudah karena perlu mengatur nafas dengan balik. Caroline juga mantap memainkan perkusi khas Irlandia, bodhran. Aku dan penonton lainnya ikut bertepuk tangan mengiringi permainan mereka. Suasana jadi seperti pesta rakyat Irlandia. 

Setelah vakum usai merilis album Jupiter Calling tahun 2017, The Corrs memberikan hadiah kepada fans yakni single Little Lies yang dirilis tahun ini. Coba dengarkan deh, siapa tahu kalian akan langsung menyukai tembang ini karena ringan dan easy listening. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun