"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia." - Ir. Soekarno
Ada benang merah antara museum-museum yang terletak di kawasan Senen, seperti Museum M.H. Thamrin, Museum Sumpah Pemuda, dan Museum Kebangkitan Nasional, koleksi-koleksi mereka membahas tentang era pergerakan nasional, dari sejarah, imbas, dan para tokoh-tokohnya. Setelah menyaksikan koleksi Museum M.H. Thamrin, aku pun berjalan kaki menuju Museum Sumpah Pemuda.
Perjalanan dari Museum M.H.Thamrin (cerita bisa di baca di sini) menuju Museum Sumpah Pemuda tak memakan waktu lama. Jaraknya sekitar 1,5 kilometer. Sambil berjalan kaki, aku melihat sekeliling. Pasar Kenari yang tak jauh dengan Museum M.H.Thamrin nampak sepi dan kurang rapi. Gang Kenari 2 ini siang tersebut terasa sepi. Ada kios yang sedang tak berpembeli menyalakan musik dangdut dengan kencang untuk membuyarkan suasana sepi tersebut.
Berjalan kaki di siang hari memang bukan sesuatu yang bijak. Tapi trotoar di jalan Kramat yang lebar dan pepohonan cukup berhasil membuatku nyaman berjalan dan menyelamatkan aku dari kegerahan.
Hingga tak terasa sudah 20 menitan aku berjalan. Di depanku adalah pagar Museum Sumpah Pemuda. Dibandingkan Museum M.H. Thamrin, museum ini mudah dijumpai. Lokasinya strategis di pinggir jalan dan mudah diakses kendaraan umum. Stasiun komuter yang dekat dari museum ini adalah Stasiun Pasar Senen, Stasiun Kramat, dan Stasiun Gondangdia. Ada juga pilihan untuk turun dari Halte TransJakarta Pal Putih. Atau juga  bisa naik angkot tujuan Kampung Melayu-Senen.
Museum ini nampak bersih dan terawat. Biaya tiket masuknya hanya Rp2 ribu. Ketika hendak masuk, si petugas berkata ada yang sedang latihan upacara di belakang.
Oh aku jadi ingat sebentar lagi hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Biasanya diadakan upacara peringatan hari Sumpah Pemuda di museum ini. Tema hari Sumpah Pemuda tahun ini adalah Bersama Majukan Indonesia. Apabila seluruh pemuda memiliki tekad dan semangat seperti para pemuda di era pergerakan nasional, maka bukan sebuah kemustahilan apabila Indonesia akan tumbuh menjadi negara maju yang rakyatnya sejahtera.
Bangunan museum ini luas dan terawat. Di teras ada koleksi meja kursi. Sedangkan di samping kanan kiri halaman ada bangku yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk bersantai.
Sejarah Gedung Museum Sumpah Pemuda, Pernah Jadi Toko Bunga