Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda, Ada Apa Saja di Sana?

7 Oktober 2023   17:03 Diperbarui: 8 Oktober 2023   11:32 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada relief tentang pergerakan nasional yang membantu Indonesia merdeka (sumber gambar:dokumen pribadi) 

"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia." - Ir. Soekarno

Ada benang merah antara museum-museum yang terletak di kawasan Senen, seperti Museum M.H. Thamrin, Museum Sumpah Pemuda, dan Museum Kebangkitan Nasional, koleksi-koleksi mereka membahas tentang era pergerakan nasional, dari sejarah, imbas, dan para tokoh-tokohnya. Setelah menyaksikan koleksi Museum M.H. Thamrin, aku pun berjalan kaki menuju Museum Sumpah Pemuda.

Perjalanan dari Museum M.H.Thamrin (cerita bisa di baca di sini) menuju Museum Sumpah Pemuda tak memakan waktu lama. Jaraknya sekitar 1,5 kilometer. Sambil berjalan kaki, aku melihat sekeliling. Pasar Kenari yang tak jauh dengan Museum M.H.Thamrin nampak sepi dan kurang rapi. Gang Kenari 2 ini siang tersebut terasa sepi. Ada kios yang sedang tak berpembeli menyalakan musik dangdut dengan kencang untuk membuyarkan suasana sepi tersebut.

Berjalan kaki di siang hari memang bukan sesuatu yang bijak. Tapi trotoar di jalan Kramat yang lebar dan pepohonan cukup berhasil membuatku nyaman berjalan dan menyelamatkan aku dari kegerahan.

Hingga tak terasa sudah 20 menitan aku berjalan. Di depanku adalah pagar Museum Sumpah Pemuda. Dibandingkan Museum M.H. Thamrin, museum ini mudah dijumpai. Lokasinya strategis di pinggir jalan dan mudah diakses kendaraan umum. Stasiun komuter yang dekat dari museum ini adalah Stasiun Pasar Senen, Stasiun Kramat, dan Stasiun Gondangdia. Ada juga pilihan untuk turun dari Halte TransJakarta Pal Putih. Atau juga  bisa naik angkot tujuan Kampung Melayu-Senen.

Museumnya lumayan besar dan terawat (sumber: dokumen pribadi) 
Museumnya lumayan besar dan terawat (sumber: dokumen pribadi) 


Museum ini nampak bersih dan terawat. Biaya tiket masuknya hanya Rp2 ribu. Ketika hendak masuk, si petugas berkata ada yang sedang latihan upacara di belakang.

Oh aku jadi ingat sebentar lagi hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Biasanya diadakan upacara peringatan hari Sumpah Pemuda di museum ini. Tema hari Sumpah Pemuda tahun ini adalah Bersama Majukan Indonesia. Apabila seluruh pemuda memiliki tekad dan semangat seperti para pemuda di era pergerakan nasional, maka bukan sebuah kemustahilan apabila Indonesia akan tumbuh menjadi negara maju yang rakyatnya sejahtera.

Bangunan museum ini luas dan terawat. Di teras ada koleksi meja kursi. Sedangkan di samping kanan kiri halaman ada bangku yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk bersantai.

Sejarah Gedung Museum Sumpah Pemuda, Pernah Jadi Toko Bunga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun