Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"A Haunting in Venice", Ketika Hercule Poirot Dihadapkan dengan Kasus Supranatural

15 September 2023   21:34 Diperbarui: 17 September 2023   14:09 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenneth Branagh kembali bekerja sama dengan Michael Green dan Haris Zambarloukos masing-masing sebagai penulis naskah dan penata kamera. Keduanya membantunya di posisi yang sama dalam dua film Hercule Poirot sebelumnya.

Dalam film ini Michael Green lebih bekerja keras dibandingkan dua film sebelumnya yang jalan cerita filmnya relatif tidak banyak berbeda dengan versi bukunya. Sementara dalam film ini Michael Green membubuhkan beberapa layer cerita dan juga memberikan benang merah antara film ketiga ini dengan kedua film sebelumnya.

Sementara Haris Zambarloukos pandai menangkap gambar-gambar sehingga memberikan kesan rumah tua yang megah, namun terkesan suram dan angker. Angle-angle yang dipilih ketika rombongan anak-anak dan tamu datang bertopeng dengan berperahu kemudian memasuki rumah Rowena memberikan kesan dramatis.

Dalam sebuah film, narasi sebuah cerita memegang peranan yang vital. Entah kenapa film ketiga Poirot ini mengingatkan pada film Sherlock Holmes (2009) yang juga membenturkan antara metode Holmes yang logis dengan kasus yang berkaitan dengan ritual mistis. Sama-sama bagus, digarap dengan baik sehingga menghasilkan naskah yang solid, dan treatment-nya juga menarik, membenturkan antara sisi logis dan mistis.

Dalam film ini Kenneth Branagh banyak memasukkan elemen horor seperti jump scare, rumah tua yang punya sejarah kelam dan seram, skoring mencekam, juga suara-suara misterius. Skoring yang di beberapa bagian terasa mencekam ini digarap oleh peraih Oscar, tahun 2019, Hildur Gunadttir.

Sebelumnya Kenneth Branagh memang pernah menyutradarai film horor Mary Shelley's Frankenstein yang rilis tahun 1994. Alhasil sebagai penonton, aku juga merasa deg-degan jika tiba-tiba ada adegan jump scare.

Pesan dalam film ini juga berhasil tersampaikan ke penonton juga berkat jajaran pemainnya yang bermain apik. Dalam film setiap pemain tampil solid, terutama Kyle Allen sebagai Maxime Gerard, mantan tunangan putri Rowena dan Michelle Yeoh sebagai si medium. 

Kanal, tamu bertopeng, dan rumah kuno menjadi layar cerita misteri yang menarik (sumber gambar:20th Century Studios via IMDb) 
Kanal, tamu bertopeng, dan rumah kuno menjadi layar cerita misteri yang menarik (sumber gambar:20th Century Studios via IMDb) 

Seperti cerita Poirot lainnya, bagian yang menarik adalah bagaimana Poirot memecahkan kasusnya dengan analisanya yang kritis dan detail. Oleh karena aku tidak membaca buku ini sebelum menyaksikan filmnya, aku jadi merasa penasaran dan ikut menebak-nebak sepanjang film siapakah sosok pembawa maut tersebut. 

Benarkah pelakunya salah satu di antara mereka yang menghadiri pemanggilan arwah atau malah ruh halus?

Skor: 7.5/10

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun