Sungai-sungai dengan batu besar, rimba, dan padang rumput menjadi daya pikat. Saat malam, panorama dibiarkan apa adanya. Namun saat matahari terbenam dan matahari mulai terang, keindahan alam panorama menuju Wamena pun terbentang di layar.
Lewat dialog yang mengalir selama perjalanan, sosok Ryan perlahan-lahan terungkap, demikian juga dengan mimpi Orpa. Sayangnya ada beberapa dialog yang terasa kaku, janggal, dan kurang mengalir, seperti pertentangan yang sengaja dipaksakan. Meski gagasan dari penulis cerita sekaligus sutradara, Theo Rumansara, untuk membenturkan pandangan anak kota dan anak 'alam' juga menarik untuk diselami.
Hal yang membuatku kagum akan film ini Theo membubuhkan unsur fantasi dalam film ini sehingga terasa magis. Ada hak-hal yang terasa magis yang mengingatkan pada film Sekala Niskala. Kehadiran anak babi juga membuatku tergelak.
Ada banyak gagasan yang ingin dituangkan dalam film ini. Untunglah filmnya tetap terasa ringan dan menyenangkan untuk disimak.
Film Orpa tayang perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2022 dengan Orsilla Murib berhasil meraih penghargaan Best Performance berkat penampilannya sebagai Orpa. Film Orpa saat ini tayang reguler secara terbatas. Coba cek bioskop di daerahmu apakah menayangkan Orpa, lalu segeralah tonton. Skor: 7.2/10.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H