Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Animasi Elemental: Forces of Nature yang Hangat, Romantis, dan Menggemaskan

23 Juni 2023   15:46 Diperbarui: 23 Juni 2023   17:59 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hubungan Wade dan Ember romantis dan lucu (sumber gambar: Disney) 

Musim liburan sekolah dan libur musim panas adalah momen yang tepat menyaksikan film-film animasi yang bisa ditonton segala usia. Pixar cerdik menangkap momen tersebut, dengan merilis Elemental: Forces of Nature, sebuah animasi yang menceritakan kota tempat berbagai elemen tinggal dan beraktivitas.

Dikisahkan sepasang suami istri berelemen api, Bernie and Cinder Lumen pindah dari negeri api untuk tinggal di Element City. Mereka kemudian memiliki buah hati bernama Ember dan mendirikan toko bernama Fireplace.

Ember yang beranjak dewasa bersiap-siap mengambil alih toko. Namun emosinya dalam menghadapi pelanggan sulit dikontrol. Hingga suatu ketika ia tak sengaja membuat pipa bocor dan seorang petugas inspeksi berelemen air, Wade Ripple, yang mengetahuinya pun melaporkannya sebagai pelanggaran.

Fireplace terancam ditutup permanen. Ember pun melakukan berbagai cara untuk menyelamatkan toko keluarganya.

Tema Keluarga dan Cerita Romantis yang Manis

Tak bisa dipungkiri jika trailer Elemental mengingatkan pada film Pixar sebelumnya, Inside Out dan Zootopia. Awalnya aku juga pesimis dengan filmnya ketika melihat trailer-nya, apalagi dengan berbagai kritikan yang menyebut film ini kurang orisinil, Pixar setelah masuk jadi bagian Disney dianggap mulai kekurangan ide, dan adanya karakter nonbiner

Oke dari segi warna-warna yang tampil dalam film ini memang mengingatkan pada film Inside Out, sebuah animasi tentang emosi yang dimiliki anak perempuan. Latar cerita kota yang modern dengan penghuninya yang beragam juga mengingatkan pada Zootopia, kota di mana hewan-hewan hidup harmonis dan beraktivitas.

Memang selintas mengingatkan penonton pada Zootopia (sumber gambar: Pixar dalam IMDb) 
Memang selintas mengingatkan penonton pada Zootopia (sumber gambar: Pixar dalam IMDb) 
Jika Elemental dianggap selintas mirip dengan animasi sebelumnya, rasanya sah-sah saja. Tapi jika disebut kekurangan ide rasanya kurang pas karena cerita dan nuansa dalam film Elemental berbeda dengan kedua film tersebut. Meski memang unsur hubungan antara anak dan orangtua dalam Elemental juga dijumpai di film Zootopia.

Yuk kita mulai bahas hal-hal menarik yang ada di film Elemental.

Awal cerita ketika ayah dan ibu Ember hadir di Element City langsung membuatku merasa kagum dengan imajinasi dan desain visualnya. Di sini setiap elemen menunjukkan karakternya yang kuat, dari elemen air yang bisa merembes, elemen kayu dengan tanaman yang tumbuh di atasnya, elemen api yang bisa membakar sekitarnya, juga elemen api dan gelombang dengan keunikannya.

Kelemahan elemen juga langsung ditunjukkan. Elemen api, misalnya. Ia langsung melemah ketika terguyur api dan bisa kembali pulih ketika menyantap arang atau kayu.

Desain karakter tiap elemen kuat dan punya keunikan tersendiri (sumber gambar: Pixar Post) 
Desain karakter tiap elemen kuat dan punya keunikan tersendiri (sumber gambar: Pixar Post) 

Desain karakter tiap-tiap elemen ini menjadi poin utama dalam film ini. Oleh karenanya sungguh menyenangkan ketika melihat pertandingan bola elemen awan yang mengingatkan akan pertandingan quidditch di semesta Harry Potter. 

Sepertinya Peter Sohn, sutradara film yang juga pencetus ide cerita film ini, tak masalah menyebutkan referensi film ini, seperti nama Ghibli sebagai salah satu nama karakter dalam film ini.

Selain tentang hubungan keluarga, film ini juga menyajikan hubungan Ember dan Wade. Berasal dari dua elemen yang kontras, api dan air, dan juga berbeda kepribadian, rasanya keduanya bakal sulit jatuh cinta dan kemudian bersama. 

Hubungan keduanya ini mengingatkan pada dongeng klasik putri api dan pangeran air yang kubaca waktu kecil. Dulu juga ada animasi berjudul The Sea Prince and the Fire Child yang juga mengisahkan hubungan dua insan yang rasanya muskil.

Hubungan Wade dan Ember romantis dan lucu (sumber gambar: Disney) 
Hubungan Wade dan Ember romantis dan lucu (sumber gambar: Disney) 

Memang rasanya ada plot hole atau hal yang membingungkan dalam film ini. Tentang arang dan kayu yang menjadi santapan elemen api, misalnya, yang terasa membingungkan, karena di dunia tersebut juga ada elemen kayu yang hidup. Tapi mengingat ini adalah film animasi, maka rasanya hal-hal yang kurang logis tersebut, bisa dikesampingkan.

Jika abai dengan kritikan dan rumor isu yang disisipkan dalam animasi ini, maka sebenarnya film Elemental ini animasi yang menyenangkan. Visual dan desain karakternya unik dan imajinatif. Ceritanya hangat dan menyenangkan. Unsur komedi dan romantisnya pas, demikian juga bagian-bagian yang mengharukan.

Coba dengarkan tembang Steal the Show dari Lauv yang muncul di beberapa adegan film ini. Lagu ini romantis dengan lirik yang sederhana dan manis, pas mengiringi adegan di dalam film tersebut. 

Musiknya seperti bunyi gelembung air dan unsur yang mewakili elemen api, nuansanya seperti musik India yang mudah membuat pendengarnya ingin bergoyang. Sambil menonton dan mendengar lagu ini, kalian bisa senyum-senyum sendiri.


Skoring dalam film ini dikomandani oleh Thomas Newman yang telah beberapa kali berkolaborasi dengan Pixar. Ia pernah mengisi Finding Nemo, Finding Dory, dan WALL-E.

Pengisi suaranya didominasi bintang-bintang yang mulai naik daun seperti Leah Lewis, Mamoudou Athie sebagai pengisi suara Ember dan Wade. Juga ada Ronnie del Carmen, Shila Ommi, Catherine O'Hara dan Wendi McLendon-Covey.

Film Elemental memang bukan film Pixar yang terbaik. Namun film ini tetap menyenangkan dan menarik untuk disimak, dengan pesan keberagaman dan keberanian memperjuangkan cita-cita. 

Skor: 7.2/10.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun