Band asal Irlandia, The Corrs sempat vakum sejak merilis album Jupiter Calling pada tahun 2017. Oleh karenanya kabar mereka akan menggelar kembali konser di Jakarta disambut gembira oleh pada fans.
The Corrs direncanakan bakal konser di Beach City International Stadium Ancol pada 18 Oktober 2023. Konser di Jakarta ini merupakan rangkaian tur mereka. Setelah Jakarta, mereka akan konser ke beberapa kota di Australia.
Kehadiran The Corrs ke Indonesia sebenarnya bukan kali pertama. Mereka pernah menghelat konser pada tahun 2001 di Plennary Hall. Kemudian tahun 2016 mereka dijadwalkan manggung di Java Jazz tapi sayangnya batal.Â
Ya, setelah 22 tahun mereka kembali menyapa penggemar ke Indonesia. Kini penggemarnya semakin meluas, dari yang masih remaja hingga yang sudah berstatus kakek nenek.
Berita konser The Corrs ini disambut penuh antusias. Tak sampai lima menit tiket bronze dan silver seharga Rp1 juta dan Rp1, 5 juta habis. Sebagian besar tiket kini sudah habis, hanya menyisakan tiket festival atau tiket berdiri dan tiket VIP tribune seat yang masing-masing dibandrol Rp2 juta dan Rp 4,5 juta.
Aku hanya gigit jari. Bujetku maksimal tiket bronze. Ya sudahlah aku tak beruntung, nunggu mereka yang batal atau ada giveaway saja.
Nah omong-omong tentang The Corrs, lagu mana sih yang paling kalian suka?
Melejit lewat tembang Runaway yang dirilis tahun 1995, popularitas band yang digawangi empat personel kakak beradik, Andrea (vokal, seruling Irlandia, mandolin, ukulele), Caroline (drum, perkusi, bodhrn, backing vocal), Sharon (biola backing vocal), dan Jim (gitar, piano, keyboard) ini tak terbendung hingga tahun 2000, bertahan hingga tahun 2005, namun kemudian menurun sejak mereka vakum.
Rupanya mereka vakum untuk membina keluarga masing-masing dan juga mengerjakan proyek solo. Selanjutnya mereka bereuni dan menelorkan dua album pada tahun 2015 dan 2017, yaitu White Light dan Jupiter Calling.
Selama 30 tahunan berkecimpung di dunia musik, mereka merilis tujuh album studio dan beberapa album kompilasi. Lagu-lagu mereka yang hits lumayan banyak dari Runaway, What Can I Do, So Young, Only When I Sleep, Don't Say You Love Me, Radio, Breathless, Irresistible, All the Love in the World, dan Summer Sunshine. Mereka dua kali mendapatkan nominasi Grammy, yakni untuk lagu Breathless dan Rebel Heart.
Ternyata bukan hanya deretan lagu di atas yang bagus. Ada banyak lagu mereka yang enak didengar, termasuk dari album yang underrated.
The Corrs bisa dibilang menyamai kesuksesan seniornya seperti U2 dan The Cranberries. Nama mereka populer hingga ke berbagai belahan dunia, termasuk Amerika, yang sulit ditembus. Album mereka laris, terjual lebih dari 40 juta keping.
Mereka piawai menampilkan musik yang memadukan unsur tradisional Irlandia dan pop modern. Lagu-lagu khas Irlandia dan lagu yang mengandung legenda Celtik dan cerita rakyat Irlandia juga ditampilkan.Â
Instrumen khas Irlandia seperti perkusi khas bernama bodhrn dan suling khas Irlandia (tin whistle) juga adakalanya ditambahkan ke musik mereka. Alhasil musik mereka unik. Di tiap album umumnya mereka menyertakan 1-2 nomor instrumentalia atau lagu dengan nuansa Celtik.
Pada album perdana Forgiven, Not Forgotten, mereka berhasil menarik perhatian lewat tembang Runaway, Forgiven, Not Forgotten, dan Love to Love You. Nomor instrumentalia mereka banyak di album ini, ada Erin Shore, Carraroe Jig, The Minstrel Boy, Along with the Girls, dan Toss the Feathers. Coba dengarkan nomor instrumentalia mereka, kalian akan jatuh cinta.
Album mereka membawa mereka ke puncak kesuksesan. Album tersebut adalah Talk on Corners yang dirilis tahun 1999. Ada banyak hits yang lahir di album ini, dari What Can I Do, So Young, Only When I Sleep, dan Don't Say You Love Me. Lagu-lagu mereka banyak bernafaskan cinta. Hanya ada satu nomor instrumentalia dalam album ini, Paddy McCarthy.
Selanjutnya mereka merilis album Unplugged, yang juga sukses. Dalam album ini ada beberapa tembang anyar, Radio, dan beberapa lagu cover seperti Everybody Hurt.
Album In Blue dengan lagu andalan Breathless dan All the Love in the World membuat nama mereka dikenal oleh industri musik Amerika. Bahkan lagu All the Love in the World menjadi salah satu lagu soundtrack film America's Sweethearts. Lagu yang juga enak didengar di album ini adalah Irresistible, One Night, dan nomor instrumentalia Rebel Heart.
Album berikutnya, Borrowed Heaven dirilis tahun 2004. Album ini melahirkan hits seperti Summer Sunshine, Angel, dan Time Enough for Tears. Lagu terakhir ditulis bersama by Bono, Gavin Friday, dan Maurice Seezer, dan tampil di film In America. Lagu ini berhasil masuk nominasi Golden Globe Award untuk Best Original Song pada tahun 2004.
Album ke lima, Home, membawa kembali The Corrs ke akar mereka, musik-musik dengan nuansa Irlandia. Lagu ini sebagian besar adalah daur ulang lagu-lagu klasik Irlandia dan instrumentalia khas Irlandia. Ada juga dua lagu dengan bahasa Irish.
Coba dengarkan Lagan Love dan Spancill Hill yang melankolis. Lanjutkan dengan Black is the Colour yang muram. Kemudian coba dengarkan lagu yang berbahasa Irish, Buachaill n irne dan Brd g N Mhille di mana Andrea seperti membacakan dongeng.Â
Akhiri dengan nomor instrumentalia Old Hag, Haste to the Wedding, dan Return to Fingall. Lengkaplah pendengar diajak berkeliling Irlandia.
Sayangnya album kelima tersebut kurang sukses di penjualan dan lagu-lagunya kurang hits. Album Home adalah album The Corrs yang underrated.
Setelah album Home mereka vakum selama 10 tahun. Andrea dan Sharon merilis album solo, sedangkan Caroline melahirkan dan fokus menjadi ibu rumah tangga. Baru pada tahun 2015 mereka merilis album White Light dengan tembang andalan White Light, Strange Romance, Catch Me When I Fall dan nomor instrumentalia Gerry's Reel. Dibandingkan album-album sebelumnya, album ini lebih ngepop dan ringan.
Dua tahun berikutnya mereka merilis Jupiter Calling. Album ini relatif kurang populer dan termasuk biasa jika dibandingkan album-album The Corrs lainnya. Lirik dan komposisi musiknya kurang wah. Tapi tetap ada yang enak didengar seperti SOS, Season of Our Love, dan A Love Divine.
Jika diurutkan album yang kusuka adalah album The Corrs Unplugged, Talk on Corners, In Blue, Forgiven, Not Forgotten, disusul Home, Borrowed Heaven, White Light, dan Jupiter Calling. Sedangkan lima lagu/nomor paling favorit dari The Corrs adalah All the Love in the World, Radio, Runaway, Toss the Feathers, dan Rebel Heart.
Ehm sebenarnya aku benar-benar ingin nonton konsernya. Moga-moga ada yang batal jelang hari H atau aku dapat giveaway hehehe amiiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H