Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Geliat Industri Animasi Korea yang Format Serial Lebih Populer

26 Mei 2023   14:54 Diperbarui: 26 Mei 2023   15:06 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serial Larva disukai juga oleh kaum dewasa (sumber gambar: IMDb) 

Dua eks rekan kerjaku dulu suka sekali nonton serial kartun Larva saat jam istirahat. Mereka puas tertawa terpingkal-pingkal membayangkan diri mereka adalah si Red dan si Yellow yang kocak. Satu episode yang hanya berdurasi 2-3 menitan bisa diputar berulang kali dan masih bisa membuat tertawa geli. Ternyata serial kartun ini berasal dari Korea Selatan.

Serial animasi Larva diproduksi oleh TUBA Entertainment. Selanjutnya pada musim ketiga, animasi ini diproduksi oleh TUBAn. Hingga saat ini animasi ini memasuki musim kelima. Tapi untuk musim kelima yang direncanakan terdiri dari 26 episode belum dirilis secara resmi.

Apa sih yang membuat serial Larva populer?

Jarang ada animasi yang tokoh utamanya adalah larva. Mungkin malahan baru serial ini. Tokoh-tokoh utamanya juga antimainstream. Ada larva yang berwarna-warni. Si Red itu mudah marah, sedangkan si Yellow itu rakus dan ngeselin. Kemudian juga ada kumbang, siput, dan serangga yang pekerjaannya mengumpulkan kotoran.

Karakter-karakter yang tak umum ini melakukan aksi tanpa dialog. Penonton disuguhi aksi mereka yang kocak, kadang-kadang menyebalkan dan out of the box, namun tetap berhasil memancing tawa. Dengan durasi singkat, serial ini berhasil membuat rileks karena puas tertawa.



Visualnya juga sudah bagus. Warna-warnanya nyaman di mata. Gambar latarnya juga lumayan  detail dan rapi.

Nah, apabila serial Larva banyak disukai kaum dewasa, maka serial Tayo the Little Bus dan Pororo the Little Penguin banyak disukai oleh anak-anak. Kedua animasi ini juga berasal dari Korea Selatan.

Serial Tayo the Little Bus diproduksi oleh  Iconix Entertainment dan Educational Broadcasting System. Hingga saat serial ini sudah terdiri dari enam musim. Durasi setiap episode berkisar 11 menitan.

Anak-anak pra sekolah juga suka Tayo (sumber gambar: Netflix) 
Anak-anak pra sekolah juga suka Tayo (sumber gambar: Netflix) 
Tayo the Little Bus bercerita tentang kehidupan sehari-hari bus pengantar. Mereka tinggal di depot bus bersama mekanik bus bernama Hana. Para tokoh dalam kisah ini ada Tayo si Bus berwarna biru yang usil dan ceria. Lalu ada Gani si bus merah yang ramah, Lani si bus kuning yang manis namun temperamental, juga ada Cito, Nuri, Pat, Bongbong, Rogi, dan Rubby.

Anak-anak menyukai animasi ini. Mereka suka lagu pembukanya dan juga mengoleksi pernak-perniknya.

Hal yang sama juga dialami oleh Pororo si penguin kecil. Animasi tentang penguin kecil bersama teman-temannya ini juga menjadi favorit tontonan anak-anak. Bahkan serial ini telah mencapai tujuh musim dengan total 286 episode.

Pembuat animasi ini adalah Iconix Entertainment, SK Broadband, Ocon dan Channel One. Mereka juga bekerja sama dengan Samchlli di Kaesong dari Korea Utara. Hasilnya, cerita tentang penguin kecil yang menggemaskan yang hidup di sebuah pulau bersama kawan-kawannya.

Penguin bernama Pororo ini digambarkan memakai topi pilot lalu berganti mengenakan baju balap.  Ia penguin yang selalu penuh rasa ingin tahu dan penyayang. Kawan-kawannya ada si beruang kutub bernama Loby, Loopy si berang-berang, serigala Eddy, dan dinosaurus bernama Crong.

Animasi Pororo cocok untuk anak-anak. Gambar-gambar desainnya lucu dan warnanya juga menarik buat anak-anak. Ceritanya juga ringan dan mudah dicerna.

Serial animasi yang juga populer adalah Lookism. Diangkat dari komik populer di Webtoon, film yang memiliki cerita tentang perundungan dan misteri dua badan ini baru tayang musim pertamanya. Mengingat cerita di Webtoon belum tamat dan terdiri dari ratusan episode, maka bisa jadi serial animasi ini juga bermusim-musim.

Industri animasi di Korea Selatan sedang menggeliat. Versi layar lebarnya sudah dibuat namun yang saat ini lebih populer di mancanegara adalah serial animasinya. Siapa tahu industri animasi Korea suatu saat bisa bersaing dengan Jepang. Wah sineas dan animator Indonesia juga jangan mau kalah ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun