Setelah kuseleksi kemudian kuurutkan dan kutata layout-nya. Kakak dan keponakan membantuku membuat ilustrasi kucing. Si keponakan yang pintar menggambar, membuat sampul bukunya.
Jadilah buku soloku pertama yang ber-ISBN. Tarian Kucing di Bulan Purnama dan Kisah-kisah Kucing Lainnya. Aku sangat senang dengan penerbitan buku solo ini. Setelah itu aku jadi ketagihan bikin buku. Di buku solo berikutnya yang juga ber-ISBN berjudul Karamel dan Kisah Fiksi Lainnya, para kucing sekadar tempelan, sebagai hewan peliharaan. Sampulnya tetap selalu ada gambar kucing, dibuat oleh keponakanku, Maia Parisha.Â
Dari Konten Bisa Jadi Buku, Komik, Animasi, dan Lainnya
Terpikir untuk menjadikan konten berupa tulisan tentang kucing itu menjadi buku-buku lagi dan komik. Masih banyak yang belum kupilah dan kupilih untuk masuk dalam buku berikutnya.
Selain jadi buku, cerita kucing itu bisa jadi animasi dan konten lainnya. Misalnya podcast berupa dongeng atau cerita fabel yang dibacakan. Atau, juga bisa berupa video dengan ilustrasi dan narasi.
Aku sendiri bisa membuat konten berupa tulisan itu di mana saja.Tapi memang paling nyaman dan paling suka menulisnya di rumah. Favoritku menulis di kamar atau di ruang tengah, tempat kucing-kucing berkumpul. Sambil melihat aksi mereka yang nakal dan usil, aku jadi terinspirasi membuat konten berupa tulisan.
Saat ini kecepatan akses internet di Indonesia makin cepat dan stabil. Salah satu Internet Provider yang membantu para content creator adalah IndiHome dari Telkom Indonesia. Jaringannya luas.Â
Dengan IndiHome sebagai internetnya Indonesia, maka content creator bisa melakukan aktivitas tanpa batasbatas. Â Mereka bisa membuat konten tulisan maupun dalam bentuk gambar, audio, video, dan audio visual lainnya. Mereka juga bisa menghasilkan pundi uang dari rumah sebagai pekerjaan sampingan atau penghasilan utama.Â
Dari menulis tentang kucing, aku juga bisa membuat buku yang laku dijual. Siapa tahu kemudian ada yang tertarik mengubahnya menjadi karya berupa komik dan animasi.Â