"Kau bagaikan bulan di langit
Kutatap dari kejauhan dan trus kupandangi
Namun tak bisa kumiliki" - Feby Putri, Bagai Bintang Bulan
Lagu ini belakangan terus menempel di benak. Musiknya minimalis, dominan petikan gitar. Lirik-lirik dengan diksi tak biasa, membuat lagu ini berkesan. Lagu ini direkomendasikan oleh platform streaming musik dan aku tak keberatan mendengarnya. Kini lagu ini masuk ke daftar lagu yang sering kudengar. Bagai Bintang Bulan, judulnya. Feby Putri, penyanyinya.
Gara-gara suka dengan lagu ini aku jadi mendengarkan lagu-lagu gadis kelahiran Makassar, 23 tahun silam ini. Ia rupanya pandai menulis lagu, hampir semua lagu-lagunya dibuatnya sendiri. Total ia telah merilis 20 tembang sejak tahun 2019.
Nama Feby Putri mulai dikenal di kancah industri musik nasional sejak ia merilis tembang berjudul Halu pada Agustus 2019. Lagu ini telah diputar lebih dari 108 juta kali di Spotify. Lirik lagu ini menyentil, tentang seseorang yang merasa dekat dengan seseorang yang dicintainya, walau hanya khayalannya. Ia selalu merasa senang melihat senyum idolanya. Lirik lagu yang relevan dengan kondisi remaja saat ini yang suka berhalusinasi dekat dengan idolanya.
"Senyumanmu yang indah bagaikan candu
ingin t'rus kulihat walau dari jauh
Sekarang aku pun sadari semua hanya mimpiku
Yang berkhayallah 'kan bisa bersamamu" - Feby Putri, Halu
Namanya makin populer di kalangan penggemar pop indie sejak ia berduet dengan Fiersa Besari membawakan tembang Runtuh. Lagu ini telah didengar lebih dari 196 juta kali dan berhasil meraih piala Anugerah Musik Indonesia 2022 untuk kategori Karya Produksi Folk/Country/Balada Terbaik. Lagu ini bercerita tentang lelahnya sikap berpura-pura dan membohongi diri sendiri.
"Kita hanyalah manusia yang terluka
Terbiasa 'tuk pura-pura tertawa
Namun, bolehkah sesekali saja ku menangis?
Ku ingin belajar menerima diri" - Feby Putri dan Fiersa Besari, Runtuh
Gadis bernama lengkap Feby Putri Nilam Cahyani ini kemudian makin mantap berkarier di dunia musik. Ia mengajak Dhitsaha Samasta, Adam Febrian, dan Owie Norki untuk membantunya membuat album Riuh. Album perdana yang terdiri dari 10 tembang ini dirilis pada 22 Januari 2022 di bawah label Bync Records. Empat di antara lagu-lagu dalam album tersebut adalah lagu yang pernah dirilis, seperti Halu, Cahaya, Usik, dan Liar Angin.
Musik dalam album Riuh lebih berwarna. Temanya tidak yang sendu dan muram, dengan musik yang suram. Tembang Rantau, misalnya. Musiknya lebih rancak. Lagu ini seperti bercerita tentang rasa penasaran dan antusias ketika merantau dan memulai lembaran baru. Lagu-lagu dalam album Riuh ini seperti perjalanan Feby memasuki usia-usia yang mendewasakannya.
Tak puas dengan merilis album perdana, pada 31 Maret 2023 Feby merilis album mini  (EP). Album ini terdiri dari lima lagu dengan total durasi 19 menitan. Lagu-lagu dalam mini album ini yaitu Orang yang Sama, Masa yang Beda (intro),Andai Kata,Sendiri Dulu, Bagai Bintang Bulan, dan Detik, Menit, Jam.
Dalam mini album tersebut Feby nampaknya mulai melakukan eksplorasi. Musiknya lebih berwarna, meski nampaknya ia lebih nyaman dengan iringan yang minimalis sehingga bisa menonjolkan warna vokal dan emosi dalam lagunya. Ia juga masih suka bermain-main dengan falseto. Dalam mini album ini, Bagai Bintang Bulan jadi nomor andalannya.
Jika penasaran dengan lagunya, coba tonton video musiknya di bawah ini:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H