Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Guardians of The Galaxy Vol 3: Penutup Kisah Para Penjaga Galaksi yang Manis dan Haru

4 Mei 2023   20:22 Diperbarui: 5 Mei 2023   18:50 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adam Warlock diperkenalkan di sini (sumber gambar: Marvel dalam Empire Online) 

Ketika menyaksikan Guardians of the Galaxy Vol. 3 ada berbagai emosi berkecamuk, manis, sedih, dan haru. Sebuah cerita penutup yang apik dari kebersamaan Peter Quill dan kawan-kawan. Setelah beberapa kali dikecewakan oleh cerita superhero Marvel, kali ini aku tersenyum cerah dan kembali optimis dengan masa depan MCU.

Film Guardians of the Galaxy Vol 3 diawali dengan Peter Quill (Chris Pratt) yang masih berduka setelah kepergian Gamora pasca peristiwa Endgame. Ia mulai bangkit ketika Rocket (Bradley Cooper) mengalami luka fatal karena serangan Adam Warlock (Will Poulter),  makhluk kuat ciptaan kaum Sovereign.

Luka Rocket susah disembuhkan karena ia rakun super hasil percobaan The High Evolutionary (Chukwudi Iwuji). Peter Quill dan kawan-kawan hanya punya waktu 48 jam untuk menemukan kode dan menolong Rocket.

Porsi Komedi dan Aksinya Pas

Seperti film-film Guardians of the Galaxy (GotG)sebelumnya, film ini juga banyak memiliki dialog dan adegan yang membuat penonton tertawa. Namun, untunglah porsi komedinya tidak kebanyakan, pas untuk membubuhi cerita agar penonton tidak terlalu tegang.

Film ketiga dari para penjaga galaksi ini disebut sebagai film penutup petualangan mereka (sumber gambar: Marvel dalam IMDb) 
Film ketiga dari para penjaga galaksi ini disebut sebagai film penutup petualangan mereka (sumber gambar: Marvel dalam IMDb) 

Cerita volume ketiga dari petualangan para penjaga galaksi ini sebenarnya bisa ditonton sendiri alias terpisah dari film-film mereka sebelumnya. Namun, bagi yang ingin mendapatkan referensi komplet tentang para penjaga galaksi dan mengaku pencinta film-film MCU, maka perlu menyaksikan film volume satu dan dua yang dirilis tahun 2014 dan 2017.

James Gunn sendiri tetap dipercaya oleh manajemen MCU untuk membesut film ini. Ia dengan cerdik memasukkan unsur dari film-film GotG sebelumnya ke dalam film penutup ini, termasuk dari film MCU lainnya, seperti The Avengers: Infinity War (2018), Avengers: Endgame (2019), serial What If...? episode 2 (2021), Thor: Love and Thunder (2022), I Am Groot (2022), dan Guardians of the Galaxy Holiday Specialized (2022).

Karakter-karakter pembantu dan latar cerita dari film-film tersebut dimasukkan ke dalam volume ketiga, baik hanya berupa kilasan balik ataupun ikut membantu perjuangan Peter Quill dan kawan-kawan. Alhasil penonton seperti merasakan nostalgia bereuni dengan tokoh-tokoh tersebut.

Setiap karakter mendapatkan porsi yang pas di layar (sumber gambar: Marvel/Disney) 
Setiap karakter mendapatkan porsi yang pas di layar (sumber gambar: Marvel/Disney) 

Ada Yondu dan Ego, ayah angkat dan ayah kandung Peter yang gugur di volume  kedua. Lalu ada si anjing Cosmo yang muncul di after credit scene volume pertama dan mendapatkan perkenalan yang cukup di The Guardians of the Galaxy Holiday Special. Kemudian ada Stakar Ogord (Sylvester Stallone), pemimpin Ravager) dan Ayesha (Elizabeth Debicki), pemimpin Sovereign, yang keduanya muncul di volume kedua. Juga, warga dan kru Knowhere yang sempat dimunculkan di The GotG Holiday Special. Oh iya juga ada Howard Duck. 

Semua karakter utama GotG mendapatkan porsi yang cukup di volume ketiga, beberapa di antaranya mengalami perkembangan karakter, sehingga ceriita tak hanya berfokus ke Peter. Drax the Destroyer (Dave Bautista) masih suka berbuat seenaknya; Groot (Vin Diesel) semakin kuat dan semakin cerdik; Mantis (Pom Klementieff) di sini kekuatan empathinya makin menonjol, dan Nebula (Karen Gillan) masih pemarah tapi makin dapat diandalkan. 

Kraglin (Sean Gunn) resmi menjadi anggota GotG dan perannya lebih banyak dibandingkan di film sebelumnya. Sedangkan Gamora (Zoe Saldaa) di sini digambarkan merupakan versi Gamora tahun 2014 yang masih menjadi anak buah Thanos, sehingga ia tak akur dengan Peter dkk.

Di volume ketiga ini fokus utama adalah latar belakang Rocket Raccoon. Rupanya ia punya masa lalu yang mengenaskan sebelum menjadi pemburu hadiah bersama Groot.

Peter kembali bangkit setelah Rocket luka parah (sumber gambar: Marvel dalam IMDb) 
Peter kembali bangkit setelah Rocket luka parah (sumber gambar: Marvel dalam IMDb) 

Selain Rocket, penonton juga diperkenalkan dengan Adam Warlock. Sejak ia muncul di after credit scene volume  kedua, penonton sudah penasaran akan kiprahnya. Saat itu banyak yang berspekulasi tokoh ini akan berperan dalam melawan Thanos, tapi ternyata baru dimunculkan sekarang. Will Poulter menampilkan sosok Adam yang masih polos, mudah dipengaruhi, namun juga sangat kuat.

Koreografi Aksi yang Apik Tapi Musik Kebanyakan

Selama 2,5 jam penonton disuguhi berbagai adegan aksi yang dikemas menyenangkan dan seru. Adegan aksinya memang cukup intens, bahkan sejak awal film.

Waktu terasa cepat berjalan karena jalan ceritanya tak membosankan. Ada beberapa kejutan di sana sini.

Sayangnya desain karakter, CGI, dan make up para makhluk hasil eksperimen terasa buruk dan kurang rapi. Meski tak sedikit visual CGI yang impresif, terutama ketika pesawat Peter memasuki Orgosphere.

Film-film GotG sendiri memang kental dengan musik karena Peter dan ibunya digambarkan pecinta musik bumi. Oleh karenanya ia bangga akan pengetahuan musiknya. Hanya di volume tiga ini porsinya musiknya terasa agak kebanyakan.

Adam Warlock diperkenalkan di sini (sumber gambar: Marvel dalam Empire Online) 
Adam Warlock diperkenalkan di sini (sumber gambar: Marvel dalam Empire Online) 
Lagu Creep dari Radiohead menjadi lagu pembuka yang pas menggambarkan kondisi Peter yang kacau setelah kehilangan Gamora. Juga, cocok menggambarkan karakter teman-temannya yang unik, namun mungkin dianggap aneh bagi orang lain.

Terpengaruh The Island of Dr. Moreau dan Film-film Lainnya

Melihat GotG volume ketiga ini sepertinya James Gunn terpengaruh oleh film-film ikonik, yang paling kuat pengaruhnya adalah The Island of Dr. Moreau. Cerita tentang pulau yang dikuasai Dr. Moreau ini masuk dalam literatur klasik karya H. G. Wells yang dirilis tahun 1896.

Film ini dirilis tahun 1932, 1977 dan 1996. Versi 1996 dibintangi Marlon Brando dan Val Kilmer serta memiliki latar cerita di Indonesia.
Dalam cerita The Island of Dr. Moreau, Dr. Moreau digambarkan sebagai ilmuwan eksentrik yang bereksperimen terhadap hewan dan mencoba mengutak-atik genetika dan melakukan pembedahan sehingga mereka menjadi manusia hewan yang patuh dan kehilangan kebuasannya.

Bagian seragam luar angkasa penjaga galaksi ketika memasuki Orgosphere mengingatkan akan serial Teletubbies. Bagian lainnya mengingatkan pada semesta Star Wars dan mutant toys di Toy Story.

Ya, film ketiga dari Guardians of the Galaxy in menjadi penutup yang memuaskan. Oh iya seperti biasa jangan langsung pulang, ada dua after credit scene setelah film berakhir.

Ada adegan mengingatkan pada Toy Story (sumber gambar: Pixar Wiki Fandom) 
Ada adegan mengingatkan pada Toy Story (sumber gambar: Pixar Wiki Fandom) 

Guardians of the Galaxy Vol.3 sebuah kisah penutup yang manis dan hangat. Tiap karakter mendapat porsi yang cukup di layar. Karakter Adam Warlock juga diperkenalkan dengan apik. Porsi komedi dan aksinya juga pas. Skor: 7.8/10.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun