Tahukah kau, kotaku tercinta, ketika aku memejamkan mata membayangkan dirimu, aku membayangkan kota yang sejuk, dengan kabut tipis dan pepohonan di sana-sini. Kubayangkan diriku bisa dengan santai dan nyaman berjalan-jalan dari rumah hingga ke pusat kota, tak banyak asap kendaraan.Â
Mungkin mimpiku itu kejauhan, tapi kuharap engkau, kotaku, tak lagi menangis karena terjadi bencana, baik tragedi kemanusiaan maupun bencana alam karena ulah manusia. Kuharap tak pernah ada lagi bencana seperti banjir dan tanah longsor karena ketidakpedulian manusia akan alam sekitarnya.
Oh iya, aku berencana mengunjungi dirimu dalam waktu dekat. Entah bulan ini atau bulan depan. Aku sudah merindukanmu. Aku rindu akan makanan lezat yang mengingatkanku padamu. Aku ingin menyantap tahu campur, angsle, ronde, rawon, mie pangsit, bakso, kupang, puthu cenil, bubur campur, dan masih banyak lagi. Bahkan aku ingin menyantap apelmu, apel manalagi, apel anna, dan apel rome beauty.
Kota kampung halamanku, aku menyayangimu. Meski jauh, aku selalu mendoakanmu agar engkau dan para kera Ngalam tahes-tahes saja. Sampai jumpa, tunggu ayas ngalup
Sugeng dalu
Keterangan:Â
- Sugeng riyadi: selamat hari raya
- Sugeng dalu: selamat malam
- Kera Ngalam: arek Malang
- Tahes: sehat
- Ayas ngalup: saya pulang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H