Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Libur Lebaran Waktunya Jelajah Kuliner Nusantara, Kali Ini Kuliner Jabar

26 April 2023   10:07 Diperbarui: 26 April 2023   10:17 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Hidangan khas Purwakarta itu akhirnya tersaji di meja. Dua puluh tusuk sate maranggi yang baru saja matang. Aromanya langsung menyebar, manis dan hangat. Kami langsung mengambilnya satu-persatu, mengunyahnya perlahan-lahan. Daging sapinya empuk, gurih, hanya kali ini kami dapat sate yang agak kemanisan. Bumbu ketumbar dalam sate ini memberikan aroma dan citarasa yang khas. Sedap.

Sate maranggi adalah menu yang sayang untuk dilewatkan ketika singgah ke Purwakarta. Kami berkesempatan berlibur selama beberapa jam di kota ini, menjelajah waduk Jatiluhur dari beberapa sisi dan singgah ke urban farm.

Libur lebaran memang asyiknya jelajah kuliner. Sambil menjelajah berbagai daerah sembari pulang ke kampung halaman, kami juga menjajal kulinernya agar cerita dan kesan kami terhadap daerah tersebut lebih kuat. Kuliner setempat membentuk daerah tersebut dan bisa menjadi ikon sebuah daerah, misal Yogyakarta dengan gudeg dan Wonogiri dengan sajian belalangnya.

Sayang selama di Subang aku tak banyak menemukan kuliner tradisionalnya selain opak dan rengginang. Eh ada sih tapi aku lalai mendokumentasikannya dengan baik, sehingga gambarnya kurang jelas. Namanya mie golosor atau mie kenyal yang terbuat dari kerupuk mie kuning sebagai bahan utama. Mie ini sering dijadikan pendamping makanan hantaran atau selamatan saat menjelang lebaran.

Maaf gambarnya kurang jelas, ini mie khas Subang terbuat dari kerupuk mie kuning (dokpri) 
Maaf gambarnya kurang jelas, ini mie khas Subang terbuat dari kerupuk mie kuning (dokpri) 

Cara membuatnya unik, yakni kerupuk mie kuning direndam dulu hingga tampilannya seperti mie basah. Lalu bumbu halus seperti bawang merah, bawang putih ditumis hingga harum semerbak, baru mie dimasukkan dan ditambahkan bumbu lainnya sesuai selera. Jika suka bisa ditambahkan jagung muda, irisan cabe, sosis, telur, dan bakso  tapi biasanya makanan ini tampil sederhana.

Rasanya kenyal, mungkin karena itulah mie ini disebut golosor atau glosor karena licin seperti main seluncuran. Kuliner ini selain populer di Subang, juga terkenal di Bogor, Sukabumi, dan daerah sekitarnya.

Mie golosor khas Subang terbuat dari kerupuk mie kuning yang direndam (sumber gambar: Tribunnews) 
Mie golosor khas Subang terbuat dari kerupuk mie kuning yang direndam (sumber gambar: Tribunnews) 


Masih di kawasan Jawa Barat, makanan dan kudapan yang kusantap selama libur lebaran, ada soto mie, gemblong, dan sop janda. Soto mie ini terkenal dari Bogor dan kemudian menyebar ke daerah sekitarnya. Isiannya ada mie kuning, daging sapi dan aneka jerohan, risoles, kol, tomat,  dan kentang. Seporsinya mulai dari 14 ribu rupiah. Bisa ditambahkan nasi agar lebih mengenyangkan.

Soto mie ini segar dan sedap. Akan makin nikmat jika ditambahkan sedikit sambal. Daging dan jerohan yang empuk dan gurih menjadi selaras disantap dengan mie yang cenderung hambar. Kuah yang gurih dan sedap menjadi penyatu rasa semua bahan di dalamnya.

Soto mie di dalamnya ada risol berkawan dengan mie, daging sapi, tomat, dan kol (dokpri) 
Soto mie di dalamnya ada risol berkawan dengan mie, daging sapi, tomat, dan kol (dokpri) 


Tak kalah nikmat dengan soto mie adalah sop janda. Sop ini dipopulerkan oleh penggiat kuliner bernama Darmi dari Bekasi, Jawa Barat. Rupanya nama sop janda singkatan dari Jawa-Sunda. Sop ini sekilas mirip sop iga, bedanya ada di bumbunya. Ada tambahan cengkeh dan kayu manis sehingga sopnya lebih berempah dan aromanya khas. Juga ada tambahan cabe rawit utuh di dalamnya.

Sop janda agak mirip dengan sop iga, hanya beda di rasa kuahnya yang lebih berempah (dokpri) 
Sop janda agak mirip dengan sop iga, hanya beda di rasa kuahnya yang lebih berempah (dokpri) 


Kudapan yang sayang dilewatkan adalah misro, comro, dan gemblong. Ketiganya jenis camilan yang khas Jawa Barat. Misro dan comro sama-sama terbuat dari singkong. Hanya bedanya misro berasa manis karena di dalamnya ada gula merah, sedangkan comro alias combro berasa gurih karena ada oncom pedas di dalamnya.

Sedangkan gemblong terbuat dari beras ketan, kelapa, dan gula merah. Ketika digigit, nyes, terasa meleleh di lidah. Manis, gurih, sedap dan cukup mengenyangkan.

Duh selalu tergoda gemblong (dokpri) 
Duh selalu tergoda gemblong (dokpri) 


Nah jika sudah bosan menyantap ketupat dan opor maka bisa membeli atau memasak sendiri tahu gejrot dan lotek. Tahu gejrot terkenal dari Cirebon, berupa tahu goreng yang disajikan dengan kuah terbuat dari ulegan bawang merah, bawang putih, cabe, gula merah, kecap, dan air asam. Rasanya asam, manis, gurih, pedas. Enak untuk menghilangkan rasa eneq kebanyakan makan bersantan.

Sebagai penutup bisa memesan lotek, salad khas Jawa Barat. Lotek agak mirip dengan gado-gado, bahan-bahannya juga terdiri dari aneka sayuran. Ada tahu kukus, kentang, mentimun, tauge, kacang panjang yang dikukus atau direbus lalu ditambahkan lontong dan disiram saus kacang. Hanya bedanya dengan gado-gado, bumbu lotek biasanya cenderung lebih manis dan lebih kaya bumbunya.

Lotek yang segar, agak mirip dengan gado-gado (dokpri) 
Lotek yang segar, agak mirip dengan gado-gado (dokpri) 


Tahun lalu saat libur lebaran kami lebih banyak menjelajah aneka kuliner Jawa Tengah dan Jawa Timuran. Kami menyantap tahu campur, gongso, mie ayam dan dawet khas Wonogiri, tahu aci, dan masih banyak kuliner daerah lainnya.

Nah berhubung etape kedua libur lebaran ini kami akan menuju daerah Jawa Timur, maka kami akan kembali melalang buana menjelajah kuliner lainnya. Masih banyak makanan daerah yang siap untuk dicoba.

Selamat jelajah kuliner nusantara!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun