"Jangan lama-lama ya mainnya. Kran airnya langsung ditutup ya setelah kolam penuh. Airnya nanti dipakai buat siram-siram tanaman, jadi kalian jangan pakai sabun ya," jelas Koko. Kedua adiknya mengangguk.
Setelah sholat Dhuhur, kedua adiknya yang puas bermain air langsung pulas tidur siang. Koko juga kesusahan membangunkan mereka untuk sholat Ashar. Eh ketika bangun, mereka mengeluh lemas dan lapar.
"Kak, Kiki mau batal puasa saja ya. Sudah nggak kuat," bujuk adiknya. Kaka ikut-ikutan.
"Jangan, Â sayang! Tinggal satu jam lagi lho adzan Maghrib. Sudah kalian nonton film atau main saja!"
Kedua adiknya nampak lemas. Mereka tidak sahur sehingga lunglai. Tadi Koko sudah menawarkan ke mereka untuk puasa Bedug, tapi mereka ogah.
Koko telah membeli bubur sumsum dan candi juga kue lapis dan pisang molen untuk berbuka puasa. Ia juga telah memesan ayam goreng dan soto mie. Kedua adiknya makan dengan lahap sampai Koko kuatir.
"Perut kalian memang masih muat? Sudah makannya lanjut usai tarawih saja. Kalian Maghriban dulu."
Keduanya berdalih lapar dan lemas gara-gara tidak sahur. Tapi mereka kemudian beranjak ketika Koko menggandeng adiknya ke mushola kecil mereka. Koko kalau marah bisa seram. Keduanya nampak ogah-ogahan sholat Maghrib. Seusai sholat, mereka kembali makan. Koko sampai berdecak-decak melihat ulah adiknya yang seperti tak makan berhari-hari.
Tadi kedua adiknya berjanji untuk sholat tarawih berjamaah. Koko melihat mereka malas-malasan berdiri di belakangnya. Perut mereka nampak buncit kekenyangan.
Sholat Isya telah mereka tunaikan. Koko melihat adik-adiknya nampak lesu. "Lanjut tarawih yuk!"
Koko kembali memimpin sebagai imam. Ia agak heran adik-adiknya tak mengikuti bacaannya. Ketika ia mengucap salam sambil menengok ke kanan dan kiri, ia tahu kondisi adiknya.Â