"Kiki dan Kaka, ayo buruan gosok gigi dan tidur. Nanti susah bangun sahur lho kalau nggak segera tidur," bujuk Koko, si sulung kepada dua adik kembarnya.
 Kedua orang tua mereka sedang pergi mengunjungi kakek dan nenek mereka yang  ada di luar kota. Kata bibi mereka, Bi Ayu, nenek sedang kurang enak badan dan menanyakan Amanda terus, si ibu Koko, sehingga ibu dan ayah  bergegas ke Surabaya. Sedangkan saat ini ketiganya belum masuk libur sekolah.
"Nanti sahurnya pakai apa kak?" Kaka penasaran. Koko, kakaknya, tak pandai memasak. Tadi saja mereka pesan makanan secara daring.
"Makan mie buatan kakak saja ya. Nanti kakak buatkan mie istimewa," jawab Koko dengan bangga.
"Ah paling mie rebus dengan sawi dan bakso saja!" kata Kiki sambal tertawa mengikik.
"Tapi suka kan?!" goda Koko. Kiki dan Kaka mengangguk.
"Ya sudah segera ke kamar mandi, pipis dan gosok gigi. Habis itu langsung tidur ya. Nanti kakak bangunkan pukul 03:30!"
Koko kemudian memeriksa rumah. Ia memastikan semua pintu dan jendela tertutup rapat. Setelah yakin aman, ia mematikan lampu beberapa ruangan dan menuju kamarnya. Ia tidur terpisah dari si kembar. Kamarnya sendiri bersebelahan dengan mereka.
Ketika kedua orang tuanya pergi, ia baru bisa merasakan besarnya tanggung jawab mengurus rumah dan mengawasi kedua adiknya. Tadi kedua  adiknya kuat puasa hingga sehari penuh sehingga ia merasa bangga. Tapi sayangnya hari ini mereka ngambek tak mau ikut sholat tarawih ke masjid karena biasanya mereka berangkat bersama ayah dan ibu. Akhirnya Koko mengalah dan sholat tarawih di rumah. Besok mereka akan kuajak lagi tarawih.
Koko saat ini sudah duduk di bangku SMA. Usianya terpaut jauh dengan si kembar. Ia memutuskan untuk belajar hingga mengantuk. Is terkejut ketika melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 23.00. Ia segera ke kamar mandi untuk tidur.