Pendiri dan pembuat konsep band ini bernama Krzysztof Drabikowski. Ialah yang memberi ide agar mereka tampil dengan kostum dan nama yang menggunakan huruf Russian Cyrillic. Tujuannya agar mereka anonim dan para pendengar hanya fokus kepada musik mereka. Batuskha sendiri memiliki arti pendeta atau bapa.
Sayangnya dalam perkembangannya, terjadi konflik internal. Terjadi perpecahan di antara si pendiri dan si vokalis. Masing-masing mengaku sebagai Batuskha yang asli, sehingga kini ada dua Batuskha, Batuskha versi Krzysztof Drabikowsk dan Batuskha versi Bartomiej Krysiuk. Dan yang datang ke Hammersonic 2023 adalah versi Krysiuk.
Album Litourgiya ini bagus, enak didengar. Melodius, terkesan misterius, sakral dan magis.
Aku puas dengan pertunjukan Batuskha di Hammersonic. Kualitas sound dan vokal cukup bagus. Dan yang bikin menarik adalah atraksi panggung mereka yang unik, dengan kostum dan semacam ritual.
Hammersonic Hari Kedua yang Sarat Penonton Berhitam-hitam
Aku tiba di Hammersonic sekitar pukul 16.20. Setelah melalui proses pemeriksaan yang untungnya tidak lama, akhirnya bisa masuk area Hammersonic yang diselenggarakan di Pantai Carnaval, Ancol.
Sejak dari pintu masuk hingga area panggung ada begitu banyak penonton mengenakan hitam hitam. Agak jiper juga melihatnya. Sudah lama tidak melihat kerumunan orang yang begitu banyak.
Ada lima panggung di area Hammersonic. Ada panggung Hammer, Sonic, Avalanche, Empire, dan The Beast. Untunglah beberapa jadwalnya jarang yang sangat berbarengan, sehingga bisa intip panggung satu dan lainnya. Asal mau agak capek.
Di dalam area Hammersonic juga ada toilet, mushola, dan tempat makan. Jarang-jarang lokasi pertunjukan yang menyediakan mushola.
Setelah intip sejenak performa Deez Nuts di Avalanche aku menyapa kawan yang kukenal di grup. Setelah itu kami berpencar karena tujuan yang berbeda.Slipknot. Ada juga rasa penasaran mengintip penampilan Watain dan Trivium nanti.
Aku sendiri hanya menjadwalkan untuk menonton Batuskha dan Amon Amarth, selainBagaimana dengan Amon Amarth?