Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menyang Sekolah, Animasi Pendek dengan Gambar Latar yang Memikat

12 Maret 2023   22:56 Diperbarui: 12 Maret 2023   23:00 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Menyang Sekolah merupakan animasi lokal buatan Iwan Prasetya yang berdurasi hanya satu menit 30 detik. Meski durasinya begitu singkat, animasi ini memikat. Pesannya juga langsung tersampaikan

Animasi Menyang Sekolah berkisah tentang sosok anak laki-laki yang tinggal di pedesaan. Setiap pagi ia harus menempuh jarak yang sangat jauh dari rumah menuju ke sekolah dengan berjalan kaki. 

Ia harus melewati persawahan, pasar, baru tiba di sekolah.  Ia ada kalanya juga harus berlari agar cepat sampai di sekolah.

Gambar latar dalam animasi ini begitu indah dan detail, sudah setara dengan standar anime. Iwan rupanya menggunakan teknik digital painting seperti dijelaskan dalam laporannya, ia menggunakan teknik tersebut untuk membantunya membuat gambar latar agar lebih mirip dengan gambar di dunia nyata (photorealistic) dan mengurangi kesalahan apabila menggunakan cara tradisional. 

Hasilnya memang gambar latar yang apik dan detail. Gambar latarnya ini khas pedesaan di Indonesia dengan sawah dan petani, lonceng angin, pasar tradisional, dan sekolah dasar. Pilihan warnanya indah, berwarna-warni, namun tak mencolok.

Pesan dari animasi ini adalah ketekunan dan kerja keras sehingga si anak laki-laki dalam 20 tahun kemudian bisa sukses. Sebuah pesan yang bernas. 

Memang animasi yang dibuat Iwan untuk tugas akhir kuliahnya di Amikom ini belum sempurna. Masih ada beberapa kekurangan, di antaranya transisi antar framenya yang masih kurang halus serta gambar karakter dan gambar latar yang agak kurang menyatu. Musik latarnya terasa kekencangan dan narasinya masih agak kaku. 

Namun secara keseluruhan, animasi 2D ini sudah begitu bagus. Tinggal menunggu dirilisnya animasi versi panjangnya. Kalian bisa nonton animasi tersebut di Youtube berikut ini.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun