Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Michelle Pfeiffer Curi Perhatian di Ant-Man and The Wasp: Quantumania

21 Februari 2023   14:54 Diperbarui: 21 Februari 2023   15:12 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Janet van Dyne yang diperankan Michelle Pfeiffer menonjol di film ketiga Ant-Man. Ia menjadi kawan & lawan Kang the Conqueror (sumber: comicbook.com) 

Michelle pernah berperan jadi Cat Woman di Batman Returns (sumber gambar: JoBlo) 
Michelle pernah berperan jadi Cat Woman di Batman Returns (sumber gambar: JoBlo) 

Tentang Ant-Man and The Wasp: Quantumania
Dalam film kesekian Marvel ini, sepertinya Marvel bersiap untuk mengalihkan tongkat estafet ke Avangers remaja.

Paul Rudd sebagai Scott Lang/Ant-Man tak cukup menonjol di sini. Sayangnya, hal serupa juga terjadi pada Wasp yang masih diperankan Evangeline Lily. Wasp junior di sini malah hanya tampil sebagai tokoh pendukung, peranan dan porsinya tak cukup banyak.

Porsi yang besar selain diberikan ke Janet, juga dikhususkan untuk Cassie Lang yang kali ini diperankan Kathryn Newton. Porsi yang besar ini sepertinya untuk lebih mengenalkan sosok Cassie ke para penonton. Karena sepertinya pada era mendatang, akan ada proyek Avangers muda yang melibatkan para superhero remaja yang sudah diperkenalkan di serial dan film-film Marvel sebelumnya.

Film ini seperti peralihan tongkat estafet ke sosok Cassie Lang (sumber gambar: IMDb) 
Film ini seperti peralihan tongkat estafet ke sosok Cassie Lang (sumber gambar: IMDb) 


Namun sayangnya Kathryn Newton gagal memanfaatkan peran tersebut. Di sini karakter Cassie lebih seperti anak yang membuat masalah dan keluarganya harus susah payah membenahi masalah yang muncul. Meski kemudian ada perkembangan karakter dan hubungan yang lebih hangat antara ia dan ayahnya. 

Akting   Kathryn Newton terasa datar di film ini sehingga kurang berhasil memberikan kesan mendalam akan karakter yang diperankannya. Mungkin jam terbangnya memang kurang banyak, tapi siapa tahu aktingnya bakal lebih terasah di film-film berikutnya.

Film Ant-Man 3 ini seperti film keluarga yang menonjolkan hubungan ayah dan anak dan juga bagaimana agar setiap anggota keluarga bisa tetap berkumpul dan selamat. Oleh karenanya serangan musuhpun tak terasa begitu mengancam. Sosok Kang yang nampak menakutkan di awal di sini jadi seperti melemah. Gambaran kekuatan musuh yang dahsyat juga dilemahkan oleh kehadiran M.O.D.O.K yang seperti sosok imitasi dari Krang-nya Kura-Kura Ninja. Sejak M.O.D.O.K muncul, filmnya jadi terasa seperti main-main belaka.

Alur ceritanya terasa generik. Sayangnya visual film ini juga tak begitu mengesankan, bak menyaksikan kombinasi berbagai film Disney, dari Alice in the Wonderland, John Carter, Star Wars universe, dan Ralph Breaks the Internet.

Film Ant-Man 3 sebagai pembuka fase lima ini bakal mudah dilupakan. Poin plusnya adalah mid dan after credit-nya yang menunjukkan    seperti apa film Marvel berikutnya.

Visual Ant-Man 3 memang indah tapi seperti generik dari film Disney (sumber gambar: Geek Culture) 
Visual Ant-Man 3 memang indah tapi seperti generik dari film Disney (sumber gambar: Geek Culture) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun