Dalam salah satu adegan, ada orang-orang yang tiba-tiba berjatuhan di jalan. Kemudian ada tumpukan mayat seperti melambangkan kejadian mengerikan yang pernah terjadi di Meksiko, tentang kejatuhan Aztec.
Namun gambar yang paling mengganggu adalah adegan bayi dimasukkan kembali ke dalam rahim. Bayi tersebut sempat muncul kembali di adegan lainnya.
Rupanya ada keterkaitan antara gambar-gambar yang surealis tersebut dengan konflik kejiwaan yang dialami Silverio. Seperti misalnya, sosok bayi tersebut rupanya adalah anak pertamanya yang meninggal. Ia dan istrinya masih merasa berduka padahal kejadiannya sudah sangat lama dan mereka kemudian telah dianugerahi dua anak yang telah remaja.
Gambar-gambar lainnya yang janggal juga ada kaitannya dengan rasa bersalah yang disimpan oleh Silverio, tentang asal-usulnya, dan lainnya. Hal ini baru terungkap kemudian di bagian akhir film.
Bardo yang menjadi judul film yang rilis di Netflix ini juga bukan sembarang judul. Itu bukan nama karakter dalam film. Bardo seperti bisa diartikan kondisi seseorang yang baru meninggal dan akan memasuki kehidupan baru dalam tradisi Tibet. Ruhnya tak lagi terkoneksi dengan tubuh fisiknya, sehingga mengalami berbagai pengalaman yang tak biasa.
Penonton harus benar-benar bersabar karena film ini durasinya cukup panjang, 159 menit dan alurnya agak lambat. Untuk menemukan jawaban adegan-adegan film ini maka harus menunggu hingga film akan berakhir.
Film ini sendiri dibesut oleh Alejandro G. Irritu, sutradara asal Meksiko. Jika melihat cerita Bardo, maka ada kemungkinan secuil sosoknya ada dalam diri sosok Silverio. Sama-sama sutradara film dan seperti perasaan Silverio bahwa ia menduga filmnya dihargai karena ia berasal dari Meksiko dan untuk meredakan tensi antara Amerika Serikat dan Meksiko.
Alejandro G. Irritu sendiri bisa dibilang salah satu sutradara dan penulis naskah yang ekselen. Ia telah menerima lima Oscar untuk film Birdman dan The Revenant. Jika melihat film Birdman dan Bardo, maka ada persamaan antara keduanya, sama-sama membahas tentang psikologi dan karakter utama kadang-kadang sulit membedakan hal yang nyata dan khayalan.
Film Bardo, False Chronicle of a Handful of Truths memiliki gambar-gambar surealis yang ganjil namun juga impresif. Ceritanya agak sulit dipahami, sehingga penonton harus bersabar hingga filmnya habis. Skor Film: 7/10. (Visual: 8/10, Cerita: 6/10)