Pasca Tiga Dekade, Skid Row Masih Eksis

Saat itu aku baru mengenal mereka sehari di sebuah pelatihan. Kami kemudian menuju ke tempat pelatihan berikutnya menumpang sebuah mobil yang dikemudikan salah satu peserta. Lagu-lagu populer masa itu pun mengalun dari radio. Hingga kemudian lagu I Remember You diputar. 

Mereka ikut bernyanyi. Aku tertawa dan kemudian ikut bernyanyi. Wah lagu Skid Row lawas itu ternyata juga diminati mereka. Nggak nyangka kalau lagu tersebut dirilis tahun 1989 karena masih enak didengar. Hingga saat ini. 

Remember yesterday - walking hand in hand
Love letters in the sand - I remember you
Through the sleepless nights and every endless day
I'd wanna hear you say - I remember you 

Lagu tersebut mencairkan suasana. Membuat kami semua menjadi lebih akrab. Ketika aku kemudian mendengar lagu Skid Row lagi, aku jadi teringat dengan mereka. Wajah-wajah mereka telah memudar dari ingatan, hanya dua orang yang kuingat. Sayangnya nama-nama mereka telah hilang dari ingatan. 

Skid Row adalah salah satu band rock lawas yang lagu-lagunya masih suka kudengar hingga saat ini. Selain I Remember You, aku suka mendengar 18 and Life.  Dua lagu tersebut masuk dalam album self title, alias album Skid Row. 

Dari dua lagu tersebut aku merasa kagum dengan suara  Sebastian Bach, si vokalis, yang bisa menjangkau nada-nada tinggi dengan mulus. Sebastian dan rekan-rekannya saat itu masih berambut panjang dan bergaya ala band masa itu, era glam rock. 

Banyak hal yang aku tak tahu dengan Skid Row. Aku hanya tahu dua lagu itu, tak tahu album mereka lainnya. Dan kemudian aku mulai melakukan eksplorasi. 

Ternyata hingga saat ini mereka masih eksis, meski personelnya berganti-ganti. Si vokalis Sebastian Bach juga telah mundur dan diganti oleh beberapa vokalis. Saat ini vokalisnya adalahErik Grnwall. 

Sebastian Bach memiliki jangkauan vokal yang lebar. Suaranya jernih dan tinggi (sumber gambar: Billboard) 

Mereka hingga kini menelurkan enam album, Skid Row (1989), Slave to the Grind (1991), dan Subhuman Race (1995). Kemudian mereka sempat vakum agak lama, dengan adanya perubahan vokalis. Lalu pada tahun 2003 mereka merilis album Thickskin,  pada tahun 2006 mereka mengeluarkan album Revolutions per Minute dan pada 2022 mereka meluncurkan album The Gang's All Here. 

Album Skid Row terdiri dari 11 tembang dengan tembang andalan 18 and Life, I Remember You, dan Youth Gone Wild. Lagu ini banyak memamerkan vokal Sebastian yang jernih dan tinggi. Lagunya kebanyakan jenis rock balada. 

Album berikutnya, Slave to the Grind rupanya berbeda dengan album sebelumnya yang cenderung balada. Genrenya lebih ke heavy metal  Lagu-lagunya lebih berat dan cadas. 

Di sini terlihat vokal Sebastian ternyata versatile. Suaranya bisa berubah-ubah. Ia bisa lebih ngerock dan bisa membawakan balada. Ada beberapa lagu yang enak didengar di sini, di antaranya Monkey Business, Slave to the Grind, In a Darkened Room, dan Wasted Time.

Album ketiga, Subhuman Race, relatif mudah diterima di telinga. Genrenya lebih ke rock alternatif. Album ini adalah album terakhir dengan vokalis Sebastian Bach. 

Aku suka dengan album ini. Lagunya lebih kekinian dan mudah dicerna, selain itu juga variatif. Sebastian makin eksploratif. Lagu pilihanku adalah My Enemy, Breakin' Down, Into Another, dan Subhuman Race.

Pada album keempat, Thickskin, Sebastian Bach digantikan oleh Johnny Solinger. Warna vokalnya berbeda dengan Sebastian, lebih berat sehingga cocok dengan genre heavy metal. Album ini memang kembali cadas. Lagu-lagu yang bisa dijadikan pilihan di antaranya New Generation, Lamb, dan Ghost. 

Nah dalam album kelima, Revolutions per Minute, yang dirilis tahun 2006 seperti meneruskan album sebelumnya. Agak mirip-mirip nuansanya. Vokalisnya masih sama, Johnny Solinger. Lagu yang menarik perhatian adalah Shut Up Baby, I Love You.

Nah setelah cukup lama vakum, sekitar 16 tahun, Skid Row pun kembali menggebrak dengan album baru, The Gang's All Here. Tiga personelnya masih versi awal. Ketiganya adalah Rachel Bolan (bas), Dave Sabo (gitar), dan Scotti Hill (gitar). Sedangkan Rob Hammersmith  di posisi drums sejak tahun 2010. Sedangkan vokalisnya kali ini adalah Erik Grnwall.

Kini mereka menggandeng Erik Grnwall sebagai vokalis (sumber gambar: discogs) 

Coba dengarkan lagu-lagu dalam album ini. Kalian akan merasa kagum karena lagu-lagunya bagus, padahal usia personelnya semua tak muda, sudah di atas 50 tahun. Stamina mereka masih terjaga dan kemampuan mereka memainkan alat musik juga masih lincah dan mantap. Warna vokal Eric ternyata juga pas dan serasi dengan musik Skid Row. Mereka masih setia di genre heavy metal.

Ada banyak lagu yang kurekomendasikan dalam album yang dirilis 2022 ini. Di antaranya The Gang's All Here, Time Bomb, Tear it Down, dan October's Song.

Salut buat Skid Row yang telah melewati 30 tahun bermusik dan hingga kini masih eksis. Musik mereka selalu kawin dengan vokalisnya sehingga jika diperdengarkan dari album pertama hingga kini nampak keragamannya.