Carmy yang malang, tak pernah mengurusi lagi penampilan fisik dan kehidupan pribadinya. Ia terlalu tersedot dan terjebak dalam pusaran masalah restoran tersebut. Rambutnya acak-acakan dan wajahnya pucat kekurangan tidur.
Ia berupaya untuk tetap sabar dan menghadapi konflik di restoran dengan kepala dingin. Ia memanggil semua anak buahnya dengan chef untuk menghargainya. Namun, masalah yang bertumpuk dan berulang membuatnya meledak.
Bagi yang pernah bekerja di tempat dengan tekanan tinggi, maka akan terhubung dengan cerita ini. Rasa mual ketika berangkat kerja muncul karena alam bawah sadar memberikan isyarat bahwa kita tak nyaman dengan pekerjaan tersebut. Dan bagaimana tempat kerja yang 'berantakan' bisa membuat fisik dan mental kita lelah.
Masalah yang dihadapi dalam restoran ini akan membuat penonton nyengir dan ikut prihatin. Dari utang bertumpuk, petugas penilai restoran yang datang mendadak, WC yang rusak, hingga minuman yang tak sengaja tercampur oleh obat tidur. Ada-ada saja masalahnya.
Sumber masalah utamanya berasal dari sikap karyawan dan sepupunya. Total ada delapan karyawan dan seorang rekan yang membantu jika ada perkakas yang bermasalah. Mereka berasal dari berbagai etnis karena Chicago memiliki riwayat yang menarik tentang etnis.
Hampir setiap kru restoran mendapat porsi pengenalan karakter yang cukup. Ada Marcus (Lionel Boyce), bagian membuat roti yang terobsesi dengan donat. Lalu ada Ebraheim (Edwin Lee Gibson), urusan daging yang suka dengan topik sejarah dan kadang-kadang mencampurkannya dengan yang dilihat di serial.Â
Lalu ada Tina (Liza Coln-Zayas) yang keras kepala. Tiga lainnya kurang disorot. Satunya adalah pekerja tak resmi, sahabat masa kecil mereka, Fak (Matty Matheson) yang kocak. Penonton akan diajak peduli ke mereka.
Gambar-gambar Memasak yang Romantis
Sebuah drama kuliner tak akan lengkap tanpa ada sesi memasak. Nah, di serial ini porsi memasak dan dramanya pas.