Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Autobiography", Film Suram Menegangkan yang Kaya Kritik Sosial

19 Januari 2023   23:29 Diperbarui: 26 Januari 2023   17:53 1560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kevin Ardilova makin bersinar di kancah perfilman (Sumber gambar: CNN Indonesia) 

Listrik di tempat hiburan malam itu padam. Andri (Haru Sandra) meminta Rakib (Kevin Ardilova) menemaninya menyalakan generator yang agak jauh dari bangunan tersebut. Di luar langit tidak begitu gelap, panorama alam dengan latar pegunungan itu membuat suasana terasa syahdu sekaligus misterius. Itulah salah satu visual dalam Autobiography yang membuatku takjub.

Wojciech Staro, sinematografer film ini di bawah komando sang sutradara, Makbul Mubarak, berhasil memberikan visual-visual outdoor yang menawan pada malam hari. Panorama di sawah, jembatan, dan kebun jagung terlihat puitis dan romantis.

Sementara gambar-gambar dan warna di dalam rumah yang ditinggali purnawirawan TNI, Purnawinata (Arswendy Bening Swara Nasution) nampak suram. Pencahayaan temaram di dalam rumah, baik siang maupun malam.

Unsur suram dan misterius ini kental dalam film Autobiography. Sementara musik latar dan sound-nya menambah unsur ketegangan.

Film ini tayang reguler sejak hari ini, Kamis (19/1) di bioskop. Setelah melalang buana ke berbagai festival film mancanegara bergengsi, film ini diputar di tanah air. Sebelumnya film ini diputar di JAFF 2022 dan meraih Golden Hanoman Award. Sayangnya jumlah bioskop yang menayangkannya terbatas. Hanya 48 bioskop yang memutarnya hari ini karena temanya yang dirasa segmented.

Film ini mengangkat kehidupan Rakib yang berubah setelah rumah kosong yang dijaganya kedatangan pemiliknya. Ia eks jenderal, Purna, yang hendak mencalonkan diri sebagai bupati. Rakib menemaninya setiap hari dari menyiapkan santapan, membantu memasang spanduk, hingga menyetir kendaraan. Ia yang awalnya mengagumi sosok majikannya tersebut, kemudian menemukan rahasianya yang kelam.

Performa Memikat Jajaran Cast dan Film yang Kaya Kritik Sosial
Hal yang dialami oleh Rakib sepertinya juga bisa dialami oleh siapa saja. Kekaguman bisa berupa menjadi ketakutan. Kisah Rakib ini membuatku teringat pada cerita dalam film Training Day (2001), cerita tentang seorang polisi yang mengagumi seniornya, tapi kemudian menemukan rahasia kelam seniornya.

Kevin Ardilova makin bersinar di kancah perfilman (Sumber gambar: CNN Indonesia) 
Kevin Ardilova makin bersinar di kancah perfilman (Sumber gambar: CNN Indonesia) 

Purnawinata bukan hanya memiliki sejumlah rahasia, namun ia juga sosok yang punya banyak topeng. Ia bisa tampil seperti sosok pemimpin yang seolah-olah peduli ke warga desa sekelilingnya, ia bisa memberikan wejangan yang baik kepada Rakib, namun ia juga bisa tampil intimidatif dan manipulatif.

Arswendy Nasution berhasil memerankan sosok calon bupati dengan banyak topeng. Ia bisa tampil bijak, di adegan berikutnya nampak  mengancam.

Tahun 2022 tahun gemilang bagi Arswendy, ia tampil memikat di sejumlah film, dari Ngeri-ngeri Sedap, Nana, hingga Autobiography.  Ia meraih sejumlah penghargaan berkat performanya sebagai Purna, yaitu nominasi Pemeran Pendukung Pria Terbaik di FFI, meraih Aktor Pendukung Pilihan di Festival Film Tempo, dan Best Actor di Marrakech International Film Festival.

Lawan mainnya, Kevin Ardilova mampu mengimbangi permainan Arswendy. Karakternya berubah secara dinamis dari awal hingga akhir film. Ia bisa tampil sebagai pemuda lugu penurut hingga sosok yang manipulatif.

Kevin termasuk aktor muda yang eksploratif, mencoba berbagai peran, dan tak takut berpenampilan buruk rupa. Ia menjadi remaja pemalu di Yuni, pemuda ompong di Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, dan sosok lugu di film ini. Berkat perannya sebagai Rakib, ia meraih Pemeran Utama Pria Terbaik di FFI dan mendapatkan Aktor Utama Pilihan di Festival Film Tempo.

Rakib mengalami dilema. Ia was-was terhadap orang yang dikaguminya (sumber gambar: CNN Indonesia) 
Rakib mengalami dilema. Ia was-was terhadap orang yang dikaguminya (sumber gambar: CNN Indonesia) 
Selain dua aktor tersebut, pemeran lainnya seperti Lukman Sardi, Rukman Rosadi, Yusuf Mahardika,  dan Siti Fauziah juga tampil memikat. Film ini diproduksi KawanKawan Media dan Kaninga Pictures.

Film Autobiography yang mendapat pendanaan dari Locarno Film Festival ini kental dengan kritik sosial dan isu lingkungan. Dalam film ditampilkan kampanye Purna yang ingin desa mendapatkan fasilitas listrik secara merata, namun kemudian juga ditampilkan tempat-tempat yang berubah fisik menjadi tandus gara-gara penambangan yang juga mengancam lahan pertanian warga setempat.

Penambangan legal dan ilegal yang merusak alam ini rupanya terjadi secara nyata di Bojonegoro, yang menjadi lokasi syuting dan latar film. Apakah ini juga upaya pembuat film agar pemerintah daerah setempat lebih peduli ke kondisi lingkungan daerah yang dipimpinnya?

Dalam film ditampilkan persaingan spanduk kampanye.Juga, bagaimana aksi protes kecil-kecilan warga untuk melindungi lahannya dibalas dengan hukuman yang berat.

Film ini membuat penonton merenung setelah menyaksikan filmnya. Benarkah orang kecil tak punya kuasa untuk melindungi miliknya? Benarkah alam dan sumber daya hanya milik orang yang punya kekuasaan? Entahlah. Mungkin benar nasihat ayah Rakib ke putranya, untuk menurut dan menikmati saja,  yang penting slamet.

Kudengar dari bintang jatuh
Anak baik harus patuh
Biar selamat sampai jauh (Sal Priadi, Ambilkan Bintang - OST. Autobiography).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun