Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"A Man Called Otto", Pria Tua dan Rasa Kehilangan

14 Januari 2023   11:04 Diperbarui: 14 Januari 2023   19:27 2178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film ini tak jauh beda dengan versi novel dan film pertamanya (sumber gambar: IMDb) 

Kehilangan seseorang yang disayangi bisa mengubah seseorang, seperti yang dialami Otto. Ia yang dulunya peduli ke para tetangga kemudian menarik diri dan menjadi kakek tua yang pemarah. Cerita tentang Otto dikisahkan dalam film A Man Called Otto.

Film ini diangkat dari novel populer berjudul A Man Called Ove. Novel ini sebelumnya juga pernah difilmkan dengan judul yang sama dengan novelnya oleh Hannes Holm pada tahun 2015.

Film ini berkisah tentang pria tua bernama Otto Anderson (Tom Hanks). Sejak istrinya, Sonya (Rachel Keller) meninggal, ia menjadi sosok yang pemarah dan penggerutu.

Ia selalu marah jika ada hal yang mengganggu di lingkungan sekitar rumahnya. Parkir yang tidak pada tempatnya, misalnya, seperti yang dilakukan oleh tetangga barunya, pasangan suami istri Tommy (Manuel Garcia-Rulfo) dan Marisol (Mariana Treviol).

Karena merasa hidupnya tak lagi sama setelah kepergian istrinya, ia berulang kali hendak melakukan bunuh diri. Namun upayanya terus digagalkan secara tak disengaja oleh orang-orang di sekitarnya.

Cerita yang Relevan dengan Keseharian

Film yang disutradarai oleh Marc Foster ini memiliki premis yang sederhana, kecuali bagian keinginan untuk bunuh diri, yang terasa ekstrem. 

Di kehidupan sehari-hari, ada orang-orang yang berubah setelah kehilangan pasangannya. Ada yang sulit untuk move on dan terus hidup dengan masa lalunya, dengan memberikan reaksi seperti marah atau depresi kepada dunia luar.

Tom Hanks menjadi pria tua pemarah (sumber gambar: IMDb) 
Tom Hanks menjadi pria tua pemarah (sumber gambar: IMDb) 

Otto memiliki reaksi yang manusiawi. Ia tak punya lagi pasangan hidup yang juga orang terdekatnya. 

Di kantornya, ia merasa kurang dihargai. Ia juga merasa dikhianati sahabatnya yang juga tetangganya, yang merebut posisi kepala kompleks rumah tersebut.

Otto 'dipaksa' berinteraksi dengan sekelilingnya (sumber gambar: Variety) 
Otto 'dipaksa' berinteraksi dengan sekelilingnya (sumber gambar: Variety) 

Otto bisa siapa saja. Ia marah karena merasa sendirian dan tak merasa dihargai oleh sekelilingnya. Oleh karena ceritanya yang sederhana dan relevan dengan keseharian ini maka ceritanya mudah dicerna.

Cerita tentang kakek tua pemarah ini mengingatkanku pada film A Christmas Carol dan Gran Torino. Sosok pria tua di A Christmas Carol sama penggerutunya seperti Otto.

Sedangkan pria tua di Gran Torino juga sama-sama seperti Otto, marah ke dunia dan sekelilingnya, hingga kemudian terlibat dengan masalah tetangganya.

Ceritanya sederhana, namun hangat. Sebuah film yang sebenarnya menarik untuk ditonton bersama keluarga, namun karena ada adegan bunuh diri maka film ini mendapat rating 13+.

Tom Hanks berperan apik sebagai Otto. Kemarahan dan kemudian ingatannya kepada masa lalunya membuat penonton peduli.

Sementara karakter Marisol di sini sebenarnya agak berlebihan dan terlalu turut campur jika di dunia nyata.

Namun mungkin karakter seperti inilah yang berhasil mengusik Otto. Marisol yang ceria diperankan luwes oleh Mariana Trevio, aktris asal Meksiko.

Dari segi tensi, alurnya agak lambat dengan metode flash back. Penonton diharapkan bisa memahami lebih dalam tentang latar Otto dengan mengenalkan masa lalunya sebelum dan setelah bertemu Sonya.

Dari segi cerita memang biasa saja, tidak ada yang wah. Ceritanya setia dengan versi novel, hanya ada perubahan sedikit dari awal cerita, tetangga, dan kisah pertemuan Otto bersama Sonya.

Musik skoringnya membantu menambah kadar emosi. Musik skoringnya dikerjakan oleh Thomas Newman yang pernah meraih 15 nominasi Oscar.

Tembang soundtrack film ini, 'Till You're Home dibawakan Rita Wilson dan Sebastian Yatra. Sedangkan versi akustik dinyanyikan David Hodges.

Film ini tak jauh beda dengan versi novel dan film pertamanya (sumber gambar: IMDb) 
Film ini tak jauh beda dengan versi novel dan film pertamanya (sumber gambar: IMDb) 

Film ini tayang sejak Jumat, 13 Januari 2022 di bioskop. Ada peringatan tentang film ini tentang adegan sensitif, sehingga penonton diharapkan lebih berhati-hati.

Film A Man Called Otto memiliki premis sederhana dengan akting Tom Hanks yang memikat. Skor: 7/10.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun