Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

The Banshees of Inisherin, Dua Mantan Sahabat dan Pulau yang Suram

12 Januari 2023   13:35 Diperbarui: 12 Januari 2023   13:49 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagaimana akhir hubungan kedua mantan sahabat ini? (Sumber gambar: IMDb) 

Kami tidak bertengkar. Kurasa kami tidak bertengkar. Apakah kami bertengkar? - Pdraic Silleabhin


Pertanyaan sama diajukan oleh Siobhan Silleabhin, (Kerry Condon) dan pemilik pub, apakah Pdraic bertengkar dengan sahabatnya. Jawaban hampir sama diutarakan dengan ragu-ragu oleh Pdraic Silleabhin (Colin Farrell). Benarkah sahabatnya, Colm Doherty (Brendan Gleeson) enggan berteman lagi dengannya? Cerita putusnya pertemanan berbalut dark comedy ini tersaji dalam film The Banshees of Inisherin.

Sikap temannya yang sekonyong-konyong berubah membuat Pdraic kebingungan. Colm beralasan ia ingin menciptakan karya musik yang indah untuk dikenang. Selama ini ia banyak menghabiskan waktu mendengarkan celotehan Pdraic yang dianggapnya tak berguna. Ia mengancam akan memotong jemarinya jika Pdraic terus mendekatinya.

Pdraic tak rela kehilangan Colm. Ia meminta pendapat ke saudarinya, Siobhan, dan kawannya, Dominic (Barry Keoghan). Keduanya memintanya menjauhinya. Tapi Pdraic merasa ancaman Colm hanya pepesan kosong. Hingga, sebuah jari dilemparkan ke pondok Pdraic.

Sebuah Film yang Suram Sekaligus Indah

Film The Banshees of  Inisherin ini berlatar perang saudara Irlandia tahun 1923.

Pdraic, Colm, dan Dominic tinggal di Inisherin,  pulau kecil yang tak jauh dari pulau utama.

Di pulau kecil itu kehidupan terasa suram karena aktivitas warganya terasa monoton. Setiap pukul 14.00 Pdraic selalu singgah ke Colm untuk mengajaknya ke pub. Kegiatan Pdraic tak jauh-jauh dari mengembala ternak, sesekali menjual hasil ternak dan berbelanja, makan dan mengobrol bersama saudarinya, ke pub, dan setiap Minggu ke gereja. Itu saja, berulang. Oleh karenanya ketika kebiasaannya terdisrupsi,  ia merasa begitu terganggu.

Colin merasa nyaman dengan rutinitasnya (sumber gambar: IMDb) 
Colin merasa nyaman dengan rutinitasnya (sumber gambar: IMDb) 

Berbeda dengan Pdraic yang merasa nyaman dengan rutinitas kesehariannya di pulau tersebut, saudarinya, Siobhan, merasa terkekang hidup di pulau kecil tersebut. Ia selalu mengurus saudaranya, belum menikah sehingga jadi gunjingan tetangga, dan merasa kehidupan di sekelilingnya makin suram.

Ya, pulau yang indah itu seperti penjara bagi sebagian penghuninya. Mereka seperti sulit berbuat apa-apa tatkala melihat ke pulau seberang, tersaji pemandangan api dari bom yang meledak dari perang saudara berlarut-larut.

Martin McDonagh, si sutradara, dengan cerdik dan teliti membuat penonton ikut merasai atmosfer kesuraman yang ada di pulau tersebut. Sebuah pulau kecil yang seperti tak ada rahasia di antara warga, membuat warga merasa saling mengenal, namun ada kalanya juga memunculkan rasa tak nyaman.

Sutradara berdarah Irlandia ini juga cerdik membenturkan perbedaan karakter dua mantan sahabat, Pdraic dan Colm. Pdraic masih seperti anak-anak dengan tubuh orang dewasa. Sedangkan Colm getir dan serius.

Film ini kental dengan nuansa Irlandia, baik dari aksen, gaya berbusana, juga pubnya. Sebagian besar pemeran filmnya juga berdarah Irlandia, seperti Colin Farrell, Brendan Gleeson, Kerry Condon, dan Barry Keoghan.

Meski desain setnya semuanya memiliki nuansa Irlandia, namun menariknya, musik skoringnya tidak demikian. Jika didengarkan baik-baik musiknya tidak kental dengan nuansa Irlandia. Meski demikian, musiknya memiliki irama yang khas, memberikan emosi yang kuat, dan berkesan. Tak heran bila musik dalam film ini meraih nominasi Golden Globe untuk kategori Best Original Score.

Visualnya menawan (sumber gambar: IMDb) 
Visualnya menawan (sumber gambar: IMDb) 


Carter Burwell,  komposer film ini menggunakan beberapa instrumen musik, di antaranya harpa, marimba, glockenspiel, celesta, dan gamelan dari Indonesia. Celesta memberikan nuansa seperti musik dongeng seperti dalam The Nutcracker. Sedangkan gamelan yang digunakan salah satunya adalah gong.

Martin sendiri dikenal piawai dalam mengolah film dark comedy. Keempat film yang digarapnya memiliki unsur dark comedy dari In Bruges, Seven Psychopaths,Three Billboards Outside Ebbing, Missouri, hingga The Banshees of Inisherin. Menariknya, ia tak hanya duduk di bangku sutradara, ia jugalah penulis naskahnya.

Lewat karya-karyanya, Martin McDonagh meraih sejumlah penghargaan bergengsi. Ia telah meraih empat nominasi Oscar dan memenangkan satu piala Oscar. Ia juga meraih enam nominasi Golden Globe dan membawa pulang empat di antaranya.Dua dari piala Golden Globe 2023 didapatkan dari kategori Best Motion Picture -- Musical or Comedy dan Best Screenplay -- Motion Picture. 

Lewat film The Banshees of Inesherin,  Martin kembali berkolaborasi dengan Colin Farrell dan Brendan Gleeson setelah sebelumnya berkolaborasi dalam In Bruges pada 2008. Martin juga kerap bekerja sama dengan Carter Burwell, skoring keempat film layar lebarnya, semuanya digarap oleh Carter.

Gong muncul dalam musik skoring film ini (sumber: Gramedia.com) 
Gong muncul dalam musik skoring film ini (sumber: Gramedia.com) 

The Banshees of Inisherin berhasil membawa pulang tiga dari delapan nominasi Golden Globe 2023. Selain naskah dan film terbaik komedi musikal, film ini juga raih piala Golden Globe untuk kategori Best Actor -- Musical or Comedy yang diraih Colin Farrell. Dalam film ini Colin berhasil memerankan sosok pemuda dewasa yang polos namun berubah marah ketika sahabat keledainya diusik. Mimiknya, penampilannya, dan cara ia berbicara Colin sukses menjelma menjadi Pdraic.

Apa itu yang dimaksud dari The Banshees of the Inisherin? Spoiler Alert!
Banshees merujuk ke hantu atau ruh perempuan dalam mitologi Irlandia. Ia digambarkan suka meratap,  menangis lirih, adakalanya menjerit menyayat. Ia sering muncul dengan rambut panjang terurai. Kehadirannya merupakan pertanda akan datangnya kematian.

Dalam film ini istilah The Banshees of Inisherin disebut oleh Colm. Ia ingin menulis komposisi lagu dengan judul tersebut. Baginya ada sosok di pulau tersebut yang mirip dengan gambaran seorang Banshee. Mantan sahabatnya setuju dengan pendapatnya. Siobhan juga pernah menyebut hal yang sama ketika bertemu dengan sosok tersebut.

Bagaimana akhir hubungan kedua mantan sahabat ini? (Sumber gambar: IMDb) 
Bagaimana akhir hubungan kedua mantan sahabat ini? (Sumber gambar: IMDb) 

Film The Banshees of Inisherin memiliki cerita yang  segar, dialog dan akting memikat, produksi yang matang, musik yang berkesan, dan visual yang menawan. Namun ada beberapa adegan yang cukup  brutal sehingga film ini mendapat rating 21+. Kalian bisa menontonnya di platform streaming Disney Plus. Skor: 8/10.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun