"I hope that when the world ends, I can breathe a sign of relief because there will be so much to look forward to." - Donnie Darko
Donnie Darko (Jake Gyllenhaal) seperti bermain-main dengan kematian. Ia selamat meski kamarnya hancur kejatuhan mesin jet yang entah dari mana munculnya.Â
Rupanya ia selamat karena tidur sambil berjalan mengikuti suara misterius. Di luar, ia berjumpa dengan sosok dengan kostum kelinci misterius yang menyebut dirinya Frank.Â
Ia memberikan pesan dunia akan kiamat 28 hari enam jam kemudian. Itulah awal petualangan Donnie dalam film Donnie Darko.
Sosok kelinci misterius itu hanya bisa didengar dan dilihat oleh Donnie. Ia menyuruh melakukan hal-hal yang janggal, membuatnya terkena masalah. Ia lalu bertanya ke Donnie apakah ia paham konsep time travel.
Konsep time travel kemudian membuatnya mempelajari The Philosophy of Time Travel, buku yang rumit, dengan adanya tangient universe atau alam semesta alternatif. Cerita Donnie tentang Frank membuat ia diduga mengalami gangguan mental.
Apakah Donnie mengalami halusinasi, ataukah tangient universe itu betulan ada?
Sosok Kelinci Misterius yang Membuatmu Terganggu
Aku pernah menulis tentang kemunculan kelinci misterius dalam berbagai film. Ada beberapa film yang menghadirkan kelinci, dari Twin Peaks, Alice in the Wonderland, Us, hingga Belenggu.
Dalam artikel yang kubuat tersebut (Kelinci Oh Kelinci, Ada Apa dengan Kelinci di Film Horor-Thriller?), kelinci ibarat simbol portal dan dunia lain.Â
Dalam Donnie Darko, si sosok kelinci misterius bernama Frank ini telah melakukan perjalanan lintas waktu. Ia ibarat pemberi pesan dan juga sosok dari dunia yang misterius.
Sosok kelinci misterius inilah yang membuat film Donnie Darko ini memiliki nuansa yang kelam dan mendebarkan, meski sebenarnya film ini adalah science fiction.Â
Waktu kali pertama menontonnya pada awal tahun 2000-an, aku terus terusik dengan sosok kelinci tersebut. Bukan kelinci yang imut menggemaskan, melainkan sosok kelinci yang menakutkan.
Apa sebenarnya tema film ini? Ada dua hal yang disodorkan dalam film ini, gangguan mental berupa halusinasi dan elemen science fiction yakni time travel dan tangient universe.
Donnie oleh orang tuanya dianggap tak seperti remaja pada umumnya. Ia diminta rajin berkonsultasi ke terapis dan mengonsumsi obat. Oleh  terapisnya, Dr. Thurman (Katharine Ross) ia diduga mengalami halusinasi, gejala paranoid schizophrenia.
Donnie memang sehari-hari nampak agresif, ia bisa mengikuti perintah Frank yang hanya bisa dilihat olehnya. Kadang kala ia juga tertawa sendiri. Ia memang tak nampak baik-baik saja jika dilihat sekelilingnya.
Demikian pula halnya dengan perempuan lansia yang dijuluki Grandma Death. Nama aslinya adalah Roberta Sparrow (Patience Cleveland). Ia setiap hari melakukan hal yang sama, berulang kali memeriksa kotak suratnya. Ini membuat para tetangganya juga berpikir ia mengalami gangguan mental.
Menariknya sosok nenek yang dianggap eksentrik itu rupanya adalah penulis buku The Philosophy of Time Travel. Isi buku inilah yang membuat Donnie mengenal time travel dan tangient universe.
Bagian isi buku tentang misteri perjalanan waktu dan dunia alternatif inilah yang sebenarnya menjadi nyawa cerita ini.Â
Kalian akan penasaran tentang ciri-ciri tangient universe dan yang membedakannya dengan semesta yang asli dan utama. Siapa tahu kalian terjebak di dalamnya.
Film yang dirilis tahun 2001 ini memang tak mudah dipahami. Saat menontonnya kali pertama aku juga kesulitan memahaminya. Baru ketika menonton kedua kalinya, aku memahami dan tak lagi ketakutan dengan wujud sosok kelincinya.
Film ini berlatar Oktober 1988 sehingga ada momen Halloween, adegan nonton film Evil Dead, dan juga dihiasi dengan lagu-lagu bernuanse new wave, yang lekat dengan tahun 1980-an. Ada tembang dari The Killing Moon dari Echo & the Bunnymen hingga Notorious dari Duran Duran.
Namun sebenarnya musik yang khas dan ikonik dari Donnie Darko adalah yang digarap komposer Michael Andrews. Lagu-lagunya cocok menjadi layar film ini, memberi kesan seperti dunia mimpi dan dunia yang misterius.Â
Tembang Mad World yang menjadi penutup film juga serasi dengan pesan film. Tembang ini dibawakan Michael bersama Gary Jules, merupakan remake karya Tears for Fears.
Berikut lagu Mad World:
Film ini memikat juga tak lain berkat arahan sutradara dan akting para pemainnya. Sutradara film ini adalah Richard Kelly. Â
Sedangkan para pemainnya di antaranya adik kakak Jake dan Maggie Gyllenhaal, Jena Malone, James Duval, Drew Barrymore, Mary McDonnell, Katharine Ross, Patrick Swayze, Noah Wyle, dan Seth  Rogen.Â
Sepertinya akting Jake Gyllenhaal yang memikat di sini membuatnya terpilih memainkan sosok pemburu berita yang mengerikan di Nightcrawler.
Film Donnie Darko menjadi salah satu cult classic. Dengar-dengar sedang dijajagi sekuelnya oleh Richard Kelly. Namun sebenarnya lebih baik jika penutupnya seperti itu saja.Â
Oh iya ada dua versi film ini yang tayang di bioskop, versi tahun 2001 dan versi Director's Cut yang rilis tahun 2004. Versi terakhir ada penambahan adegan 20 menitan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H