Apakah kamu masih tertarik dan antusias menulis hal-hal yang berhubungan dengan film, tanpa berharap imbalan dan hanya karena kamu menyukainya?
Pada hari blogger nasional yang diperingati tanggal 27 Oktober silam, kami membahas tentang keeksisan blogger film. Apakah blogger film masih eksis atau telah banyak menghilang?
Ada yang berkata blogger film telah mulai berkurang. Sebagian telah tergiur dengan imbalan berupa pundi-pundi uang, hanya mengulas film yang berbayar. Ada juga yang berpindah ke platform lainnya, membuat ulasan di Podcast, YouTube, TikTok, dan platform lainnya.
Aku termasuk yang yakin blogger film masih eksis. Aku juga termasuk yang optimis blogger film akan tetap memiliki peluang besar, apalagi saat ini ada begitu banyak platform untuk menonton film.
Peluang Besar Blogger Film Masih Terbuka Lebar
Aku yakin semua yang berkaitan dengan menulis akan tetap eksis hingga bertahun-tahun mendatang. Mungkin jenis platformnya berganti, namun aku yakin artikel tentang film akan tetap diperlukan.
Aku menulis tentang film sejak tahun 2008 dan rajin menulisnya seminggu beberapa kali dalam blog pribadi sejak tahun 2014. Aku tak hanya menulis tentang ulasan film, namun semua hal berkaitan dengan film, baik tentang pemeran dan sutradaranya, soundtrack filmnya, respon penonton, dan hal-hal unik seputar film tersebut.
Ada banyak hal yang mempengaruhi gaya menulisku. Yang pertama adalah acara mingguan Sinema Sinema yang rajin kutonton dulu tiap Sabtu sore. Acara yang dipandu Mayong dan Ira Wibowo ini banyak memberikan pengaruh padaku.
Berikutnya adalah rubrik film yang ada di media cetak, seperti majalah Hai, Kawanku, Cinemags, dan berbagai media harian. Yang kupelajari dari media cetak tersebut, film bisa ditulis dari banyak hal dan menarik dibaca. Aku tergugah dari bagaimana poster film bisa menggugah penonton untuk datang ke bioskop. Aku senang band idolaku terlibat dalam soundtrack proyek film dan sebagainya
Kenapa tetap menulis di blog pribadi dan Kompasiana dan bertahan jadi blogger film? Karena jejak digital itu saat ini abadi. Tulisan kita akan terindeks oleh mesin pencarian dan akan ada terus di sana.
Gara-gara menjadi blogger film, aku pernah merasai menjadi kontributor eksklusif di sebuah platform dengan honor yang lumayan tiap bulannya. Aku juga pernah bergabung di media online khusus film yang menyenangkan. Ada juga beberapa yang menghubungiku secara pribadi untuk membantu mengulas dan mempromosikan film, tentunya dapat honor lumayan.
Itu hanya satu dari peluang besar menjadi blogger film. Sebagian blogger film baik di Kompasiana maupun blog pribadi mungkin pernah merasainya.
Peluang lainnya adalah mendapatkan undangan, dari menghadiri acara gala premiere, pembukaan festival, dan lainnya. Ini juga sesuatu yang menyenangkan.
Namun sebenarnya tak cukup hanya dengan menulis di blog pribadi atau Kompasiana. Menurutku blogger ffilmsaat ini juga perlu memaksimalkan media sosial yang disukainya untuk membantunya menyebarkan tulisan atau membantu menciptakan branding bagi dirinya, penggemar film.
Pilihan media sosial itu bebas. Ada yang lebih nyaman membuat konten video di Tiktok dan YouTube, ada juga yang membuat konten di Instagram, entah dalam bentuk rangkaian gambar atau reels. Kalau aku sendiri lebih nyaman membuatnya dalam bentuk utas di Twitter. Kubuat kumpulan cuitan pendek di Twitter baru di bagian akhir kubagikan tulisanku.
Blogger film itu menurutku juga sebaiknya bergabung dengan beberapa komunitas film. Selain menyenangkan dan bisa bertukar wawasan, kalian akan bisa melakukan berbagai hal dengan komunitas film seperti KOMiK, dari nonton bareng, ikut workshop film, hingga belajar membuat film.
Saat ini ada begitu banyak wadah untuk menonton film. Ada platform streaming, bioskop, juga tempat alternatif untuk menonton, seperti nonton di Kedubes, Kineforum dan sebagainya.
Sebenarnya saat ini dan mendatang adalah masa-masa yang memberikan peluang besar bagi blogger film. Oleh karena akan makin banyak orang yang memerlukan panduan untuk menonton, akan ada banyak netizen yang ingin tahu ulasan film untuk memutuskan film yang ingin ditonton, juga akan makin banyak platform yang memerlukan film untuk diputar di sana.
Rumah produksi juga pastinya memerlukan ide cerita dan naskah film. Coba kalian cek di medsos, ada beberapa instansi yang memberikan hadiah besar untuk naskah film dan film pendek yang sesuai ketentuan mereka. Kalian bisa mencoba untuk mulai belajar membuat naskah film.
Ya memang peluang itu tidak didapatkan secara instan. Seorang blogger harus bersabar dan konsisten, baru bisa menuai hasilnya.Â
Sambil menunggu hal-hal menyenangkan itu mewujud, maka tetaplah menonton film dan membuat artikel film dengan suka cita dan antusias. Jangan berharap imbalan karena percayalah jika menulis hanya selalu berharap imbalan maka ruh dan kecintaan menulis itu lambat laun akan lenyap, berganti orientasi imbalan.
Bersabarlah, tetaplah menulis, dan kemudian lihat apa yang terjadi kemudia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H