"The wound is the place where the light enters you." -
Jalaluddin Rumi
Jakarta World Cinema Week 2022 telah menyambut penonton sejak 22 Oktober 2022. Ada 71 film dari 39 negara yang bisa disimak secara luring dan daring. Salah satu film yang bisa disimak secara daring di KlikFilm adalah Lamya's Poems.
Seperti judulnya, film ini penuh dengan baris-baris puisi yang indah. Puisi tersebut dibacakan Lamya dari buku yang dipinjamkan gurunya kepadanya, The Love Poems of Rumi.
Lamya adalah anak perempuan 12 tahun yang tinggal di Aleppo, Syria, bersama ibunya. Ia anak yang gemar membaca. Ketika kampung halamannya hancur oleh serangan, ia dan ibunya pun mengungsi. Keduanya melewati rangkaian perjalanan yang melelahkan dan berbahaya.
Lamya begitu berduka. Dalam perjalanannya, Lamya ditemani buku puisi The Love Poems of Rumi. Selama membaca, ia merasa memiliki ikatan dengan Rumi.
Di tempat dan waktu yang berbeda, ada kisah Rumi yang memiliki nasib serupa dengan Lamya. Ketika kota tempat tinggal Jalaluddin Rumi atau yang lebih dikenal dengan nama Rumi diserang oleh bangsa Mongolia, Rumi merasa begitu sedih. Ia merasa tak berdaya karena hanya mampu menulis puisi. Tapi ayahnya menguatkannya.
Lamya dan Rumi kemudian terhubung di sebuah alam imajinasi. Keduanya sama-sama berjuang untuk mengatasi luka dan trauma.
Cerita tentang Luka dan Cinta
Dalam film yang dibesut oleh
Alex Kronemer ini ada tiga kisah paralel, kehidupan Lamya, kisah Rumi, dan pertemuan keduanya di alam imajinasi. Bagi penonton yang terdiri dari generasi masa kini mungkin tak tahu akan sosok penyair terkenal bernama Rumi. Di sini penonton diperkenalkan oleh luka yang pernah dialami Rumi dan bagaimana ia berhasil menulis baris demi baris karya puisinya yang terkenal hingga beratus-ratus tahun kemudian.
Melalui kisah Lamya, penonton diajak menyelami luka dan duka yang dialami Lamya. Ia yang kehilangan ayahnya, kemudian juga terusir dari rumah dan kampung halamannya.
Namun film ini bukan hanya tentang luka, namun juga tentang cinta. Rumi dan Lamya sama-sama memiliki cinta dari orang terdekatnya. Mereka orang-orang yang terus mendorongnya untuk tetap kuat dan tabah.
Di kisah Lamya yang berlatar pedang di Syria tahun 2016, ada banyak hal yang disorot, salah satunya hubungan Lamya dan ibunya. Sedangkan di kisah imajinatif, tempat Rumi dan Lamya bertemu, penonton dimanjakan dengan kota fantasi yang indah. Batu-batu melayang dan model pesawatnya mengingatkanku pada salah satu adegan di animasi Ghibli.
Kualitas grafis animasi ini halus dan detail dengan warna-warna pastel yang lembut. Desain karakter animasi yang diproduksi oleh Unity Productions dan PiP Animation Services ini khas, untuk menggambarkan para karakternya yang berasal dari Timur Tengah.
Bagian-bagian menarik dari film ini adalah baris-baris puisi yang disampaikan Rumi dan Lamya. Puisi-puisi tersebut dipilih sesuai dengan momennya. Baris puisi-puisi Rumi sendiri sampai sekarang masih dibacakan dan banyak dijadikan kutipan karena masih relevan dengan masa sekarang.
Para pengisi suara film yang rilis perdana pada tahun 2021 ini di antaranya Millie Davis, Mena Massoud, Faran Tahir, Aya Bryn Zakarya, Raoul Bhaneja, dan Nissae Isen.
Lamya's Poem adalah kisah ketabahan seorang gadis pengungsi. Kalian juga akan mendapat wawasan tentang puisi-puisi Rumi yang indah. Dan, bersiap-siaplah terharu. Animasi ini bisa disimak hingga 30 Oktober 2022.
"Don't be satisfied with stories, how things have gone with others. Unfold your own myth" - Rumi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H