Cerita selanjutnya teman-teman mungkin telah banyak mengetahuinya. Hanya di sini dikisahkan dari sosok Gayatri, bagaimana ia memilih menjadi biksuni daripada menjadi penguasa nomor satu di wilayah Majapahit. Ialah ibu dari Tribhuwana Wijayatunggadewi dan nenek dari Hayam Wuruk.
Pementasan yang Menarik
Sebuah pementasan yang epik, terdiri dari beberapa babak. Opera ini memiliki sudut pandang yang menarik tentang sejarah Singosari dan Majapahit dari sosok Gayatri. Rupanya ia sosok di balik kejayaan Majapahit. Ini pertunjukan yang epik.
Musiknya sungguh menawan  dari berbagai instrumen musik tradisional yang mewah dan selaras. Ada tifa, kecapi, perangkat gamelan, dan lainnya. Tiupan tifa ini menciptakan efek musik yang unik. Terkesan modern, juga memberikan bingkai nuansa imajinatif.
Musik yang indah ini juga didukung oleh dua pesinden pria dan wanita yang merdu. Juga ada penyanyi opera yang mulus membawakan lagu-lagu indah.
Duh aku merasa tertegun dan kemudian memberikan applaus meriah untuk tim musiknya. Mereka adalah Indonesian National Orchestra dipimpin Franki Raden.
Koreografi dan kostumnya juga menarik dan detail, seperti nonton wayang wong hanya lakonnya cerita sejarah dalam negeri. Gerakan pelakonnya luwes, tangkas, dan di beberapa adegan juga tegas.
Tidak ada dialog di sini sehingga penonton menikmati cerita dari ekspresi dan gerakan pelakonnya, juga narasi yang disampaikan banyak dalam bahasa Jawa kuno.