Sore hari pada hari Jumat, jalanan di sekitaran Kelapa Dua, Depok, mulai padat. Setelah melewati kampus Gunadarma, motor yang kutumpangi berhenti sejenak. Si pengemudi menanyakan taman baca tujuanku di sebuah warung. Wah beruntung sekali pembeli di warung tersebut rupanya adalah pengurus taman baca tersebut. Ia pun memberitahukan arah sambil mengikuti motor kami.
Taman Baca Melego, namanya. Taman Baca ini ada di tengah pemukiman, di gang-gang yang tak terlalu lebar di bilangan Pama'an. Tempat ini seperti labirin, sehingga memang perlu bertanya agar tak tersesat.
Ia lalu menyilakanku untuk masuk. Ketika pintu gerbang kubuka, di dalamnya ada halaman luas di mana ada sekelompok anak kecil bermain. Mereka menyapaku, "Wah ada kakak."
Aku menuju sebuah bangunan sederhana seperti bale-bale tempat untuk duduk-duduk. Belum sempat aku duduk, seorang anak perempuan menyapaku dan menanyakan namaku. Wah ia anak yang pemberani.
Si pengelola Taman Baca Melego, Ai, sudah mengetahui maksud kedatanganku dari ketua pengurus. Aku pun mengeluarkan satu-persatu buku yang ada di dalam tas dan menunjukkan buku-buku juga CD dan VCD yang ada di dalam dua tas lainnya.
Ada donatur yang memberikan buku belajar bahasa Inggris. Lengkap dengan CD dan VCD-nya. Ai merasa senang karena memang mereka ada pelajaran bahasa Inggris bagi anak-anak setiap minggunya.
Di antara buku-buku yang kubawa ada empat buku film produksi KOMiK. Yakni, buku Sinema Indonesia, Apa Kabar, Sejarah dan Perjuangan Bangsa dalam Bingkai Sinema, Kumpulan Naskah Film Pendek, serta Perempuan dan Sinema. Siapa tahu ada anak-anak atau remaja di sekitaran taman baca di sini yang membaca bukunya dan kemudian tertarik bergabung dengan KOMiK.