Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Apakah Kamu Menungguku Selesai Menulis?

28 September 2022   23:21 Diperbarui: 28 September 2022   23:29 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tulisan itu tak pernah berhasil kuselesaikan. Juga tulisan-tulisan lainnya. Gagasan itu hanya hadir di benakku, namun ia seperti enggan untuk kuwujudkan dalam tulisan hingga tuntas.

Dan jadilah setumpuk tulisan yang tak kunjung selesai. Aku tak tertarik untuk menengoknya kembali. Bagiku tulisan ibarat tarikan sekali nafas. Setelah berhenti, aku tak ingin menambahkan atau memeriksanya lagi.

Sayangnya tarikan nafas itu semakin lama semakin pendek. Gagasan itu menumpul ketika aku mulai kesulitan bernafas dan kemudian memudar. Aku coba meraih gagasan itu sebelum ia makin memudar dan hilang. Namun, ia tak mau menungguku dan lenyap.

Tulisanku pun kembali terhenti sebelum kuselesaikan.

Aku tahu kalian menunggu tulisanku. Kalian berharap ada tulisan yang bisa kucipta selama setahun aku menyepi. Nyatanya tak ada yang bisa kulakukan.

Aku mungkin jenuh menulis sehingga gagasan tulisan itu juga enggan mengisi benakku dalam waktu lama. Ia hanya seperti menggodaku. Membuatku tertarik untuk menulis di awal, lalu meninggalkanku ketika aku mulai kesulitan bernafas.

Aku tahu kalian menunggu tulisan. Kamu dan kamu, juga kamu. Kalian semua yang gagasannya tak terselesaikan ingin satu-persatu tulisan itu selesai. Karena tanpa tulisan tersebut kalian sebenarnya tak ada. Kalian hanya gagasan-gagasan yang melayang-layang.

Maafkan aku. Aku masih belum bisa melakukannya. Tunggulah dan bersabarlah mungkin sebulan, setahun, atau satu windu kemudian akan ada satu tulisan tercipta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun