Dulu jika lihat kawanku nangis di bioskop, aku pura-pura tidak tahu. Aku kuatir ia merasa tak enak jika aku menyinggung hal itu. Tapi rupanya baginya itu hal yang biasa. Bahkan ia terus bercerita tentang adegan yang membuatnya sedih tersebut. Aku sendiri tak menangis karena sudah mengatur otot wajahku sedemikian rupa sesuai latihanku selama ini.
Nonton film sampai menangis di rumah tak masalah, asal jangan menangis pas nonton di bioskop. Bayangan kakak laki-laki meledekku jika ketahuan menangis, sudah terbayang-bayang di benak.
Tapi akhirnya pertahananku jebol juga. Tadi malam air mataku meleleh meski kutahan-tahan. Ada adegan yang sedih di film yang kusaksikan. Untunglah nontonnya sendirian dan malam, jadinya tak begitu kelihatan kalau mataku basah.
Adegan itu sungguh mengharukan. Bagaimana seorang anak kecil bisa hidup sendirian ditinggal ibu, kakak, dan ayahnya. Duh kalau aku jadi dia, belum tentu aku sanggup melakukannya.
Ya rupanya seru juga nonton film sedih di bioskop. Jika toh kemudian mata basah, rasanya tak masalah, bisa ditutupi nanti pas di toilet. Meluapkan emosi memang bikin lega.
Kalau kamu pernahkah menangis di bioskop?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H