Setiap malam kuabsen kucingku
Satu, dua, tiga... sepuluh
Ada dua yang belum terhitung
Apakah keduanya keasyikan bermain hingga larut
Hari kedua, satu kucing tak kunjung pulang
Aku merasa resah
Apakah ia baik-baik saja
Kupanggil-panggil namanya di gangÂ
Hari ketiga aku tak bisa tinggal diam
Kutelusuri setiap jengkal rumah
Lorong, loteng, dan halaman
Lalu kutelusuri gang depan rumah berharap kumenemukannya
Namun tak ada wajah kucing itu
Pencarianku berlanjut ke gang berikut
Namun wujudnya tak kunjung ketemu
Apakah ia sudah pergi berlalu
Hari keempat dan seterusnya
Aku hanya menunggu keajaiban
Dulu si Mungil pernah kembali setelah tiga bulan hilang
Aku nyaris tak percaya dan menangis kesenangan
Kucing-kucing kerap datang dan pergi secara tiba-tiba
Seolah-olah mereka meminjamkan dirinya
agar si manusia bahagia dan tak kesepian
Ketika misinya berhasil, mereka pun menghilang
Mungkin mereka tak tahu
Ketika si kucing pergi tak memberitahu
Si pemilik akan terus mencari kemanapun
Ada asa tersemat agar si kucing kembali tak kekurangan apapun
Sudah dua minggu kucing itu menghilang
Kata pasangan aku harus merelakan
Memang kucingku masih banyak
Tapi tetap saja si kucing yang pergi itu punya makna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H