Apakah kucingmu pernah memberimu ciuman di pipi? Atau pernahkah kucingmu menjilati lengan atau kakimu? Jika ya, maka sepertinya kucingmu menyayangimu dan telah menganggap kamu adalah bagian dari kehidupannya.
Kucing adalah hewan yang memiliki emosi. Emosi dan mood mereka itu bisa diamati dari gerak-gerik mereka, dari cara mereka menatapmu, dari pergerakan ekor mereka, atau dari cara mereka mendekatimu.
Ada kucing yang langsung memamerkan gigi dan cakarnya. Bisa jadi ia takut kepadamu. Kamu dianggapnya sebagai ancaman. Atau mungkin ia pernah mengalami trauma, pernah diperlakukan jahat oleh orang lain.
Kucing sebenarnya tak mudah berdekatan dan bergaul dengan manusia. Biasanya makanan menjadi faktor pendekat. Mereka perlu makan.
Kini tak banyak kucing yang suka tikus. Si den bagus itu juga mulai jarang muncul di perkotaan. Tanpa tikus, kucing-kucing liar bertahan hidup dengan membongkar isi tong sampah atau mengamen di warung-warung tenda.
Lewat makanan, kucing-kucing pun mendekat. Setelah sekian lama makan di tempat yang sama maka mereka pun percaya kepada seseorang yang memberi mereka makan tersebut. Mereka mau dielus.. Lambat laun mereka juga mau digendong dan dielus-elus perut mereka, bagian yang paling mereka proteksi.
Seekor kucing yang datang ke manusia akan memberikan banyak balasan. Â Mereka bisa memberikan kado tikus, cecak, atau kecoa mati. Si Pong dulu suka sekali iseng melemparkan kecoa ke pangkuanku. Katanya itu hadiah. Ia nampaknya hepi banget melihatku berteriak dan lari tak karuan.
Si duo kembar Nero, memberikan kasih sayang dengan suka sekali pangku. Sambil tiduran, mereka suka sekali menggesek-gesekkan hidung mereka ke lenganku.
Si Sam memberikan kasih sayang dengan langsung berlari paling depan menyambutku dan pasangan  yang baru membuka pagar. Sedangkan kucing-kucing lainnya ada yang suka meletakkan cakar depannya ke lengan atau kakiku.
Ada juga yang asyik ikut menjilatiku. Setelah menjilati badan mereka, mereka sibuk menjilatiku. Wah setelahnya aku langsung cuci bagian yang dijilat dengan sabun.
Kidut Cindil yang paling romantis. Induk kucing ini beberapa kali mencium pipiku. Kini ia kucing nomor dua tertua setelah si Mungil.
Aku senang sekali mendapat perhatian dan kasih sayang dari para kucing. Hanya aku merasa kadang-kadang aku kerepotan dengan mereka. Ada yang rebutan pangku hingga bertengkar. Waduh bikin aku kesal saja, apalagi rebutannya saat ada rapat Zoom hahaha.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI