Untuk musiknya, Daniels menggandeng Son Lux sebagai komposernya. Penempatan skoringnya pas dan berhasil mendramatisir adegan.
Omong-omong ini film keluarga yang hangat, kocak, dan chaos. Semua jadi satu. Sebelum tayang di Indonesia, film ini banyak dibahas oleh penggemar film mancanegara.
Nah, semalam aku iseng-iseng menyaksikan video musik dari band Foster the People yang dulu beken dengan tembang nya berjudul "Pumped Up Kicks". Kemudian aku menyetel lagu mereka berjudul "Houdini" Aku langsung jatuh cinta dengan video klipnya.Â
Unik, imajinatif dan membuatku menyaksikannya berulang kali. Eh ternyata sutradara video musiknya adalah Daniel Kwan dan Daniel Scheinert. Rupanya duo ini juga dikenal sebagai sutradara video musik.
Ada belasan video musiknya yang telah kuidentifikasi. Semuanya cantik dan fresh. Coba cek video musik The Shins berjudul "Simple Song". Video klipnya seperti film keluarga yang kocak.
Ehm melihat video-videp musiknya dan juga teringat akan filmnya "Swiss Army Man" yang dibintangi Paul Dano, aku jadi paham bagaimana keduanya bisa meramu film "Everything Everyone All at Once" manjadi film yang menarik. Semuanya berkat pengalaman dan gagasan setahap-setahap.
Mungkin quote dari Alpha Waymond di atas dan di bawah ini juga berasal dari pengalaman keduanya.
"Every Rejection, Every Disappointment Has Led You Here To This Moment" --- Alpha Waymond.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H